Pelaksanaan pelatihan kebencanaan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh(BPBA) memicu kekecewaan dari kalangan anggota DPR Aceh.
Hal ini karena pelatihan kebencanaan tersebut dilakukan tanpa berkoordinasi dengan mereka.
Anggota DPR Aceh Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Asrizal H Asnawi mengatakan kegiatan pelatihan ini menjadi salah satu usulan mereka yang tercantum dalam pokok-pokok pikiran dewan. Namun pada pelaksanaannya, pihak BPBA tidak berkoordinasi dengan mereka.
"Ini usulan saya pada tahun ini. Karena pentingnya pelatihan kebencanaan di Aceh Tamiang dan kita harap melalui PMI Aceh karena lebih mumpuni dibidang kebencanaan," kata Asrizal, dilansir Kantor Berita Politik RMOLAceh, Rabu (19/10/2022).
Pada sisi lain kata Asrizal, dirinya juga terkejut saat mengetahui bahwa pelaksana dalam kegiatan terebut bukan PMI Aceh. Melainkan pihak ketiga yang ditunjuk oleh BPBA yakni Karst Aceh. Padahal pihak pelaksana yang diproyeksikan untuk menggelar kegiatan tersebut adalah Palang Merah Indonesia (PMI) Aceh. Jumlah anggaran pada kegiatan itu senilai Rp 500 juta.
Hendaknya, kata Asrizal, Satuan Kerja (Satker) terkait, berkoordinasi dengan mereka selaku pengusul program. Terlebih, penunjukan lembaga Karst Aceh tanpa ada selembar rekomendasi dari Asrizal, selaku pengusul Pokir dimaksud.
© Copyright 2024, All Rights Reserved