Menurutnya, kali ini malah mereka yang diajak Iskandar secara terbuka. Untuk jasa itu, mereka juga mengaku dibayar secara layak.
\"Kita berjualan dibayar secara layak berdasarkan kesepakatan bersama. Bukan dipaksa. Bahkan untuk menu serapan, kita tak direpotkan lagi. Kami beli dari penjualan serapan biasa Rp5000 perbungkus. Lalu kami jual Rp4000. Uda gitu aja\" bebernya.
Menilai sosok sang caleg, Haryati pun mengakui bahwa Bang Is merupakan pria yang suka bercanda tapi untuk bekerja memberdayakan masyarakat kecil sangat serius.
Bahkan katanya, ketika bertemu dengan Iskandar, terkadang membuat mereka lupa bahwa pria 49 tahun itu merupakan seorang calon wakil mereka kelak di parlemen.
\"Biasakan sosok caleg itu gimana, rapi, agak jaga wibawa. Tapi ini tidak, Pak Is biasa saja. Yang cakap seadanya, blak-blakan. Bahkan kalo biasa kami susah ngobrol bebas dengan orang-orang kek gini, tapi ini kita bebas aja. Cakap gak ada batas dengan beliau\" sebut wanita yang membuka usaha jualan serapan bersubsidi ala Bang Is di kawasan Jl. Jermal Denai itu.
Sementara, terkait aktivitas yang dilakukannya ini, Iskandar HP Sitorus mengaku bahwa ia ingin membuktikan secara total apa yang menjadi visi misinya maju sebagai calon legislatif.
\"Saya ingin merubah mindset caleg. Langsung berbuat ketika berniat, jangan sebatas retorika. Dan yang terpenting, ini jadi pelajaran bagi rakyat, jangan lagi berfikir politik uang setiap kali ada pemilu seperti ini\" pungkas pria yang maju dari Dapil Sumut 1 Nomor 4 tersebut. " itemprop="description"/>
Menurutnya, kali ini malah mereka yang diajak Iskandar secara terbuka. Untuk jasa itu, mereka juga mengaku dibayar secara layak.
\"Kita berjualan dibayar secara layak berdasarkan kesepakatan bersama. Bukan dipaksa. Bahkan untuk menu serapan, kita tak direpotkan lagi. Kami beli dari penjualan serapan biasa Rp5000 perbungkus. Lalu kami jual Rp4000. Uda gitu aja\" bebernya.
Menilai sosok sang caleg, Haryati pun mengakui bahwa Bang Is merupakan pria yang suka bercanda tapi untuk bekerja memberdayakan masyarakat kecil sangat serius.
Bahkan katanya, ketika bertemu dengan Iskandar, terkadang membuat mereka lupa bahwa pria 49 tahun itu merupakan seorang calon wakil mereka kelak di parlemen.
\"Biasakan sosok caleg itu gimana, rapi, agak jaga wibawa. Tapi ini tidak, Pak Is biasa saja. Yang cakap seadanya, blak-blakan. Bahkan kalo biasa kami susah ngobrol bebas dengan orang-orang kek gini, tapi ini kita bebas aja. Cakap gak ada batas dengan beliau\" sebut wanita yang membuka usaha jualan serapan bersubsidi ala Bang Is di kawasan Jl. Jermal Denai itu.
Sementara, terkait aktivitas yang dilakukannya ini, Iskandar HP Sitorus mengaku bahwa ia ingin membuktikan secara total apa yang menjadi visi misinya maju sebagai calon legislatif.
\"Saya ingin merubah mindset caleg. Langsung berbuat ketika berniat, jangan sebatas retorika. Dan yang terpenting, ini jadi pelajaran bagi rakyat, jangan lagi berfikir politik uang setiap kali ada pemilu seperti ini\" pungkas pria yang maju dari Dapil Sumut 1 Nomor 4 tersebut. "/>
Menurutnya, kali ini malah mereka yang diajak Iskandar secara terbuka. Untuk jasa itu, mereka juga mengaku dibayar secara layak.
\"Kita berjualan dibayar secara layak berdasarkan kesepakatan bersama. Bukan dipaksa. Bahkan untuk menu serapan, kita tak direpotkan lagi. Kami beli dari penjualan serapan biasa Rp5000 perbungkus. Lalu kami jual Rp4000. Uda gitu aja\" bebernya.
Menilai sosok sang caleg, Haryati pun mengakui bahwa Bang Is merupakan pria yang suka bercanda tapi untuk bekerja memberdayakan masyarakat kecil sangat serius.
Bahkan katanya, ketika bertemu dengan Iskandar, terkadang membuat mereka lupa bahwa pria 49 tahun itu merupakan seorang calon wakil mereka kelak di parlemen.
\"Biasakan sosok caleg itu gimana, rapi, agak jaga wibawa. Tapi ini tidak, Pak Is biasa saja. Yang cakap seadanya, blak-blakan. Bahkan kalo biasa kami susah ngobrol bebas dengan orang-orang kek gini, tapi ini kita bebas aja. Cakap gak ada batas dengan beliau\" sebut wanita yang membuka usaha jualan serapan bersubsidi ala Bang Is di kawasan Jl. Jermal Denai itu.
Sementara, terkait aktivitas yang dilakukannya ini, Iskandar HP Sitorus mengaku bahwa ia ingin membuktikan secara total apa yang menjadi visi misinya maju sebagai calon legislatif.
\"Saya ingin merubah mindset caleg. Langsung berbuat ketika berniat, jangan sebatas retorika. Dan yang terpenting, ini jadi pelajaran bagi rakyat, jangan lagi berfikir politik uang setiap kali ada pemilu seperti ini\" pungkas pria yang maju dari Dapil Sumut 1 Nomor 4 tersebut. "/>
Semakin mendekati hari H pesta demokrasi pada 17 April 2019 nanti, obral janji para calon anggota legislatif di level Kota/Kab, Provinsi hingga Pusat makin nyaris terdengar.
Musim kampanye yang tengah berlangsung pun bener-benar dimanfaatkan para caleg untuk mendulang dukungan lewat janji yang mereka lontarkan, meski kadang tak terealisasi bila sudah jadi.
Tapi tidak halnya dengan tokoh muda Iskandar HP Sitorus. Untuk menguji program kerjanya sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra untuk DPR RI, pria berjuluk 'Si Kancil dari Medan' ini langsung berbuat nyata.
Pemberdayaan masyarakat pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) lewat berjualan serapan murah bersubsidi di 7 titik di Kota Medan dilakukan sebagai bukti misinya untuk bisa menjadi wakil rakyat.
Langkah nyata itu mendapat dukungan antusias masyarakat yang selama ini merasa suaranya untuk memilih hanya jadi ajang manfaat.
"Biasakan caleg itu datangi rakyat kalau mau pemilu. Terus berjanji ini itu, tapi faktanya nol" celetuk Haryati salah seorang warga yang ikut menjadi penjual serapan murah bersubsidi ala Bang Is, Senin (21/1/2019).
Menurutnya, kali ini malah mereka yang diajak Iskandar secara terbuka. Untuk jasa itu, mereka juga mengaku dibayar secara layak.
"Kita berjualan dibayar secara layak berdasarkan kesepakatan bersama. Bukan dipaksa. Bahkan untuk menu serapan, kita tak direpotkan lagi. Kami beli dari penjualan serapan biasa Rp5000 perbungkus. Lalu kami jual Rp4000. Uda gitu aja" bebernya.
Menilai sosok sang caleg, Haryati pun mengakui bahwa Bang Is merupakan pria yang suka bercanda tapi untuk bekerja memberdayakan masyarakat kecil sangat serius.
Bahkan katanya, ketika bertemu dengan Iskandar, terkadang membuat mereka lupa bahwa pria 49 tahun itu merupakan seorang calon wakil mereka kelak di parlemen.
"Biasakan sosok caleg itu gimana, rapi, agak jaga wibawa. Tapi ini tidak, Pak Is biasa saja. Yang cakap seadanya, blak-blakan. Bahkan kalo biasa kami susah ngobrol bebas dengan orang-orang kek gini, tapi ini kita bebas aja. Cakap gak ada batas dengan beliau" sebut wanita yang membuka usaha jualan serapan bersubsidi ala Bang Is di kawasan Jl. Jermal Denai itu.
Sementara, terkait aktivitas yang dilakukannya ini, Iskandar HP Sitorus mengaku bahwa ia ingin membuktikan secara total apa yang menjadi visi misinya maju sebagai calon legislatif.
"Saya ingin merubah mindset caleg. Langsung berbuat ketika berniat, jangan sebatas retorika. Dan yang terpenting, ini jadi pelajaran bagi rakyat, jangan lagi berfikir politik uang setiap kali ada pemilu seperti ini" pungkas pria yang maju dari Dapil Sumut 1 Nomor 4 tersebut.
Semakin mendekati hari H pesta demokrasi pada 17 April 2019 nanti, obral janji para calon anggota legislatif di level Kota/Kab, Provinsi hingga Pusat makin nyaris terdengar.
Musim kampanye yang tengah berlangsung pun bener-benar dimanfaatkan para caleg untuk mendulang dukungan lewat janji yang mereka lontarkan, meski kadang tak terealisasi bila sudah jadi.
Tapi tidak halnya dengan tokoh muda Iskandar HP Sitorus. Untuk menguji program kerjanya sebagai calon anggota legislatif dari Partai Gerindra untuk DPR RI, pria berjuluk 'Si Kancil dari Medan' ini langsung berbuat nyata.
Pemberdayaan masyarakat pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) lewat berjualan serapan murah bersubsidi di 7 titik di Kota Medan dilakukan sebagai bukti misinya untuk bisa menjadi wakil rakyat.
Langkah nyata itu mendapat dukungan antusias masyarakat yang selama ini merasa suaranya untuk memilih hanya jadi ajang manfaat.
"Biasakan caleg itu datangi rakyat kalau mau pemilu. Terus berjanji ini itu, tapi faktanya nol" celetuk Haryati salah seorang warga yang ikut menjadi penjual serapan murah bersubsidi ala Bang Is, Senin (21/1/2019).
Menurutnya, kali ini malah mereka yang diajak Iskandar secara terbuka. Untuk jasa itu, mereka juga mengaku dibayar secara layak.
"Kita berjualan dibayar secara layak berdasarkan kesepakatan bersama. Bukan dipaksa. Bahkan untuk menu serapan, kita tak direpotkan lagi. Kami beli dari penjualan serapan biasa Rp5000 perbungkus. Lalu kami jual Rp4000. Uda gitu aja" bebernya.
Menilai sosok sang caleg, Haryati pun mengakui bahwa Bang Is merupakan pria yang suka bercanda tapi untuk bekerja memberdayakan masyarakat kecil sangat serius.
Bahkan katanya, ketika bertemu dengan Iskandar, terkadang membuat mereka lupa bahwa pria 49 tahun itu merupakan seorang calon wakil mereka kelak di parlemen.
"Biasakan sosok caleg itu gimana, rapi, agak jaga wibawa. Tapi ini tidak, Pak Is biasa saja. Yang cakap seadanya, blak-blakan. Bahkan kalo biasa kami susah ngobrol bebas dengan orang-orang kek gini, tapi ini kita bebas aja. Cakap gak ada batas dengan beliau" sebut wanita yang membuka usaha jualan serapan bersubsidi ala Bang Is di kawasan Jl. Jermal Denai itu.
Sementara, terkait aktivitas yang dilakukannya ini, Iskandar HP Sitorus mengaku bahwa ia ingin membuktikan secara total apa yang menjadi visi misinya maju sebagai calon legislatif.
"Saya ingin merubah mindset caleg. Langsung berbuat ketika berniat, jangan sebatas retorika. Dan yang terpenting, ini jadi pelajaran bagi rakyat, jangan lagi berfikir politik uang setiap kali ada pemilu seperti ini" pungkas pria yang maju dari Dapil Sumut 1 Nomor 4 tersebut.