Program jalan mantap yang menjadi salah satu bagian dalam visi misi Sumut Bermartabat hingga saat ini masih jauh dari harapan. Cara pembuktiannya juga sangat mudah dimana jalan bergelombang dan berlobang setiap memasuki batas Sumatera Utara baik dari Aceh maupun dai Sumatera Barat dan Riau akan langsung terasa.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut Ustad Syahrul Siregar melalui siaran pers Berita RMOLSumut, Selasa (16/2) tentang penilaian dan evaluasi setengah periode Edy Rahmayadi sebagai Gubsu masa jabatan 2018-2023.
“Jalan-jalan mantab dan bermartabat sebagaimana yang menjadi salah satu program prioritas Edy Rahmayadi jauh panggang dari api, malu kita sebagai warga Sumut dengan warga dari provinsi-provinsi tetangga kita,” katanya, Rabu (17/2).
Selanjutnya, Ustad Syahrul yang juga menjabat sebagai Sekretaris Fraksi dan Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut menyatakan bahwa selama Edy menjadi Gubsu pembangunan infrastruktur, utamanya fasilitas dan sarana publik yang dibutuhkan masyarakat sebagaimana dijanjikannya masih belum terlaksana.
‘’Setengah periode Gubsu, hanya banyak membangun retorika, masih belum nampak membangun insfrastruktur untuk kepentingan rakyat. Rencana yang disusun untuk membangun berbagai prasarana untuk kepentingan rakyat masih banyak yang belum terwujud, kalau pun ada, hanya mampu membangun jalan provinsi sepanjang 89,16 Km, ’’ tandas Ustad Syahrul.
Selain itu, Ustad Syahrul yang terpilih sebagai Anggota DPRD Sumut dari Dapil Tabagsel ini mengungkapkan bahwa jalan-jalan provinsi menuju objek wisata dan sentra-sentra ekonomi di Sumut sebagian mengalami kerusakan yang parah, hal ini sangat disayangkan karena dapat mengurangi PAD di Sumut.
“Ironisnya jalan-jalan menuju tempat wisata dan sentra ekonomi seperti ke Bukit Lawang, Tangkahan, menuju Danau Toba, Pematangsiantar menuju Raya dan Pelabuhan Tiga Ras, masih banyak yang rusak dan tidak mulus, ini merugikan PAD Sumut, syukur saja kita punya Presiden Jokowi yang membangun jalan Tol sehingga menutupi ketidak-becusan Edy Rahmayadi dalam membangun infrastruktur jalan dan jembatan,” ungkap Ustad Syahrul.
Sebagaimana diketahui bahwa Presiden Jokowi sangat perduli terhadap pembangunan di Sumut, seperti pembangunan Jalan Tol Medan menuju Tebing Tinggi, Binjai, Stabat, Indra Pura, Pematangsiantar dan Samosir yang sebagian sedang tahap pengerjaan dan rencana selesai akhir tahun 2022. Kemudian pembangunan lajur Kereta Api menuju Sigambal Labuhan Batu dan juga pembangunan Pelabuhan di Mandailing Natal untuk selanjutnya akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus.
“Dalam membangun, Jokowi tidak memilah-milah antara yang memilih dan tidak memilihnya, demi kepentingan rakyat dan kebutuhannya maka ia bangun, tidak perduli rakyat setempat memilihnya atau tidak, tapi berbeda dengan Gubsu, yang tidak melakukan apa-apa di Tabagsel, padahal dipilih oleh 85 % masyarakat Tabagsel. Ironisnya, Gubsu malah memarahi dengan kasar para ulama yang datang meminta petunjuk untuk pendidikan tatap muka di Madina, sungguh menyayat hati,” imbuh Ustad Syahrul Efendi Siregar yang juga menjabat Ketua Baitul Muslim Indonesia Sumut.
Dengan demikian, menurut F-PDI Perjuangan DPRD Sumut bahwa jalan mantap menuju Sumut bermartabat belum mantap, orientasinya masih jangka pendek dan hanya untuk menghabiskan anggaran pertahunnya saja.
© Copyright 2024, All Rights Reserved