Paul Baja M Siahaan: Rasa Percaya Masyarakat Harus Dijaga Pada Level Tertinggi

Dinamisnya dunia politik kerap mempengaruhi cara pandang masyarakat terhadap kepentingannya dalam politik itu sendiri.

Hasil akhir dari sebuah kontestasi politik tidak sedikit yang memicu rasa kecewa sehingga membuat masyarakat menjadi tidak percaya kepada orang-orang yang berkecimpung di dunia politik itu sendiri.

“Itu tidak bisa disalahkan karena pada faktanya banyak politisi yang ingkar dengan janjinya. Dan itu adalah sebuah realita,” kata politisi muda PDI Perjuangan Paul Baja M Siahaan dalam beberapa pertemuan dengan masyarakat.

Sosok yang berlatar belakang pengusaha pada bidang bisnis perkebunan kelapa sawit ini mengatakan, pemulihan rasa percaya masyarakat kepada politik merupakan hal yang tidak mudah. Berbagai cara harus dilakukan dengan menitikberatkan kegiatan sebagai sebuah refleksi dari pengabdian yang tulus.

“Maka saya dalam setiap kesempatan selalu menyampaikan bahwa rasa percaya itu harus terjalin antara politisi dengan masyarakat. Bagaimana menumbuhkan rasa percaya itu, tentu dengan datang dan menjalin komunikasi serta silaturahmi,” ungkapnya.

Untuk memupuk kepercayaan ini, Paul Baja yang kini dipercaya menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Sumatera Utara ini selalu menyampaikan prinsip hidupnya lewat petuah dari orangtuanya Alm Lintong M Siahaan, sosok mantan Direktur PTP II dan IV yang dikenal sangat bersahabat dan sangat dipercaya.

“Orangtua saya selalu mengajarkan bahwa rasa percaya orang lain kepada kita, harus kita tempatkan pada tempat yang levelnya paling tinggi untuk dijaga. Sedikit kesalahan, rasa percara orang buyar dan kita tidak memiliki nilai apa-apa lagi bagi orang lain,” ujarnya.

Saat ini Paul Baja M Siahaan yang maju menjadi caleg PDI Perjuangan untuk DPR RI menjadi sosok yang sangat dikenal masyarakat. Berbagai kegiatan pengabdian selalu dilakukannya dengan turun langsung menyapa masyarakat baik lewat program pasar murah, donor darah, temu ramah hingga menggelar berbagai olah raga. Dalam setiap kegiatan tersebut, suami dari Paulina br Simbolon ini selalu menegaskan niatnya hanya satu yakni ingin kehadirannya memberi manfaat bagi masyarakat. 

“Mungkin terdengar klise, tapi saya tulus. Pada usia 50 tahun sekarang ini, saya merasa bisnis saya sudah berjalan baik, sehingga saya ingin berbuat bagi masyarakat. Selama ini itu hanya saya lakukan dengan berdonasi mengandalkan perusahaan, kalau saya duduk tentu hal seperti itu gaungnya lebih besar jika saya bisa membawa negara untuk membantu masyarakat,” pungkasnya.