AS kembali memperluas perang dagangnya dengan mengeluarkan aturan untuk membatasi tik tok dan wechat di AS. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menekan china yang selama ini dianggap "musuh" dagang AS. Akan tetapi disisi lain, kinerja mata uang Rupiah diperdagangkan melemah seiring dengan membaiknya kinerja mata uang uang US Dolar. Di sesi perdagangan pertama ini, membaiknya data ketenagakerjaan AS membuat Rupiah kembali mengalami tekanan dan melemah di level 14.637 per us dolar. Padahal rupiah sebelum rilis data PDB mata uang rupiah justru mampu menunjukan penguatan. Dan data PDB yang minus sekalipun tidak membuat rupiah dan IHSG melemah. "Seperti yang saya kemukakan sebelumnya. Pasar kembali lagi masuk dalam kondisi dimana data data ekonomi menjadi motor penggerak sentimennya. Setelah rilis data PDB nasional lalu," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Jumat (7/8). Disisi lain, kinerja IHSG pada perdagangan hari ini melemah 0.3% di level 5.162,92. Akhir pekan ini menjadi akhir pekan yang buruk bagi pasar keuangan kita.[R]
AS kembali memperluas perang dagangnya dengan mengeluarkan aturan untuk membatasi tik tok dan wechat di AS. Kebijakan tersebut bertujuan untuk menekan china yang selama ini dianggap "musuh" dagang AS. Akan tetapi disisi lain, kinerja mata uang Rupiah diperdagangkan melemah seiring dengan membaiknya kinerja mata uang uang US Dolar. Di sesi perdagangan pertama ini, membaiknya data ketenagakerjaan AS membuat Rupiah kembali mengalami tekanan dan melemah di level 14.637 per us dolar. Padahal rupiah sebelum rilis data PDB mata uang rupiah justru mampu menunjukan penguatan. Dan data PDB yang minus sekalipun tidak membuat rupiah dan IHSG melemah. "Seperti yang saya kemukakan sebelumnya. Pasar kembali lagi masuk dalam kondisi dimana data data ekonomi menjadi motor penggerak sentimennya. Setelah rilis data PDB nasional lalu," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Jumat (7/8). Disisi lain, kinerja IHSG pada perdagangan hari ini melemah 0.3% di level 5.162,92. Akhir pekan ini menjadi akhir pekan yang buruk bagi pasar keuangan kita.© Copyright 2024, All Rights Reserved