Rekomendasi sejumlah ormas islam beberapa waktu lalu telah mengerucut kepada dua nama yaitu Ustadz Azwir Ibnu Aziz dan Ustadz Latief Khan untuk maju di Pilkada Medan 2020. Oleh sejumlah Ormas Islam, hal itu tidak hanya dalam bentuk ucapan. Mereka juga langsung bergerak untuk memperjuangkan agar pasangan tersebut memenuhi syarat untuk maju. Bukan lewat partai politik, melainkan lewat jalur Independen. Koordinator Media Aktifis Ulama Sumatera Utara, Hendra Febrizal mengatakan jika seluruh ormas Islam tersebut sudah bergerak mencari syarat dukungan. "Semua ormas pendukung bergerak, angka 105 ribu dukungan bukan hal yang sulit," katanya kepada RMOLSumut, Rabu (5/2). Febrizal menyebutkan rekomendasi nama yang disampaikan para ulama dan pejuang Islam ini menjadi alternatif yang tepat ditengah sulitnya mencari pemimpin yang benar-benar mampu memperjuangkan kepentingan umat di Kota Medan. Sampai hari ini pemimpin yang ada menurutnya belum bisa menolak pengusuran tanah wakaf dan masjid karena kepentingan pengusaha. “Semoga ini dapat menjadi alternatif baru pemimpin yg paham daerahnya dan mengerti warganya untuk bisa maju bersama membangun kota Medan,” pungkasnya.[R]
Rekomendasi sejumlah ormas islam beberapa waktu lalu telah mengerucut kepada dua nama yaitu Ustadz Azwir Ibnu Aziz dan Ustadz Latief Khan untuk maju di Pilkada Medan 2020. Oleh sejumlah Ormas Islam, hal itu tidak hanya dalam bentuk ucapan. Mereka juga langsung bergerak untuk memperjuangkan agar pasangan tersebut memenuhi syarat untuk maju. Bukan lewat partai politik, melainkan lewat jalur Independen. Koordinator Media Aktifis Ulama Sumatera Utara, Hendra Febrizal mengatakan jika seluruh ormas Islam tersebut sudah bergerak mencari syarat dukungan. "Semua ormas pendukung bergerak, angka 105 ribu dukungan bukan hal yang sulit," katanya kepada RMOLSumut, Rabu (5/2). Febrizal menyebutkan rekomendasi nama yang disampaikan para ulama dan pejuang Islam ini menjadi alternatif yang tepat ditengah sulitnya mencari pemimpin yang benar-benar mampu memperjuangkan kepentingan umat di Kota Medan. Sampai hari ini pemimpin yang ada menurutnya belum bisa menolak pengusuran tanah wakaf dan masjid karena kepentingan pengusaha. “Semoga ini dapat menjadi alternatif baru pemimpin yg paham daerahnya dan mengerti warganya untuk bisa maju bersama membangun kota Medan,” pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved