Tim dari YEL-SOCP selaku pengelola karantina juga masih mengkaji terkait rencana mengeluarkan 24 peluru senapan angin yang masih bersarang di sekujur tubuhnya.
Communication Officer Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) Castri Delfi Saragih menyatakan, saat ini kondisi kesehatan orang utan jantan
berusia 25 tahun yang diberi nama Paguh itu terus dalam pengawasan. Dokter hewan tengah mempertimbangkan langkah-langkah medis terkait
peluru senapan angin yang masih bersarang di tubuhnya.
\"Belum bisa kita pastikan pengambilan peluru lainnya, karena operasi ambil seluruh peluru berisiko,\" kata Castri di Medan, Jumat (29/11/2019).
Dari 24 peluru yang bersarang itu, tiga di antaranya sudah berhasil dikeluarkan. Sementara 21 lainnya masih menyebar di sekujur tubuh dan
kepala.
\"Dengan peluru sebanyak itu, kalau dibuka semua dengan operasi misalnya, tentu akan menimbulkan banyak luka sayatan,\" kata Castri.
Sebab itu, kata dia, tim medis akan terus memantau perkembangannya. Termasuk mempertimbangkan perlu atau tidaknya peluru diambil. Jadi,
belum tentu akan dikeluarkan seluruhnya peluru-peluru tersebut.
Diketahui Orangutan benama Paguh ini dievakuasi dari Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Saat dievakuasi kondisinya sangat memprihatinkan karena mengalami kebutaan akibat matanya yang terkena peluru senapan angin. Hasil x-ray menunjukkan, ada 24 peluru yang tersebar di seluruh tubuhnya. Di bagian kepada ada 16 peluru, 4 peluru di bagian kaki dan tangan, 3 peluru di daerah panggul dan 1 peluru di daerah perut. Sejauh ini dokter sudah berhasil mengeluarkan tiga peluru dari bagian kepala.[R]
" itemprop="description"/>Tim dari YEL-SOCP selaku pengelola karantina juga masih mengkaji terkait rencana mengeluarkan 24 peluru senapan angin yang masih bersarang di sekujur tubuhnya.
Communication Officer Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) Castri Delfi Saragih menyatakan, saat ini kondisi kesehatan orang utan jantan
berusia 25 tahun yang diberi nama Paguh itu terus dalam pengawasan. Dokter hewan tengah mempertimbangkan langkah-langkah medis terkait
peluru senapan angin yang masih bersarang di tubuhnya.
\"Belum bisa kita pastikan pengambilan peluru lainnya, karena operasi ambil seluruh peluru berisiko,\" kata Castri di Medan, Jumat (29/11/2019).
Dari 24 peluru yang bersarang itu, tiga di antaranya sudah berhasil dikeluarkan. Sementara 21 lainnya masih menyebar di sekujur tubuh dan
kepala.
\"Dengan peluru sebanyak itu, kalau dibuka semua dengan operasi misalnya, tentu akan menimbulkan banyak luka sayatan,\" kata Castri.
Sebab itu, kata dia, tim medis akan terus memantau perkembangannya. Termasuk mempertimbangkan perlu atau tidaknya peluru diambil. Jadi,
belum tentu akan dikeluarkan seluruhnya peluru-peluru tersebut.
Diketahui Orangutan benama Paguh ini dievakuasi dari Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Saat dievakuasi kondisinya sangat memprihatinkan karena mengalami kebutaan akibat matanya yang terkena peluru senapan angin. Hasil x-ray menunjukkan, ada 24 peluru yang tersebar di seluruh tubuhnya. Di bagian kepada ada 16 peluru, 4 peluru di bagian kaki dan tangan, 3 peluru di daerah panggul dan 1 peluru di daerah perut. Sejauh ini dokter sudah berhasil mengeluarkan tiga peluru dari bagian kepala.[R]
"/>Tim dari YEL-SOCP selaku pengelola karantina juga masih mengkaji terkait rencana mengeluarkan 24 peluru senapan angin yang masih bersarang di sekujur tubuhnya.
Communication Officer Yayasan Ekosistem Lestari (YEL) Castri Delfi Saragih menyatakan, saat ini kondisi kesehatan orang utan jantan
berusia 25 tahun yang diberi nama Paguh itu terus dalam pengawasan. Dokter hewan tengah mempertimbangkan langkah-langkah medis terkait
peluru senapan angin yang masih bersarang di tubuhnya.
\"Belum bisa kita pastikan pengambilan peluru lainnya, karena operasi ambil seluruh peluru berisiko,\" kata Castri di Medan, Jumat (29/11/2019).
Dari 24 peluru yang bersarang itu, tiga di antaranya sudah berhasil dikeluarkan. Sementara 21 lainnya masih menyebar di sekujur tubuh dan
kepala.
\"Dengan peluru sebanyak itu, kalau dibuka semua dengan operasi misalnya, tentu akan menimbulkan banyak luka sayatan,\" kata Castri.
Sebab itu, kata dia, tim medis akan terus memantau perkembangannya. Termasuk mempertimbangkan perlu atau tidaknya peluru diambil. Jadi,
belum tentu akan dikeluarkan seluruhnya peluru-peluru tersebut.
Diketahui Orangutan benama Paguh ini dievakuasi dari Desa Gampong Teungoh, Kecamatan Trumon Aceh Selatan, Provinsi Aceh. Saat dievakuasi kondisinya sangat memprihatinkan karena mengalami kebutaan akibat matanya yang terkena peluru senapan angin. Hasil x-ray menunjukkan, ada 24 peluru yang tersebar di seluruh tubuhnya. Di bagian kepada ada 16 peluru, 4 peluru di bagian kaki dan tangan, 3 peluru di daerah panggul dan 1 peluru di daerah perut. Sejauh ini dokter sudah berhasil mengeluarkan tiga peluru dari bagian kepala.[R]
"/>