Penanganan masalah korupsi tidak dapat berjalan efektif lewat aksi penindakan.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahkan menilai ribuan koruptor yang ditangkap masih ada pada kisaran angka 2,5 persen dari total perilaku korup di Indonesia.
Hal ini disampaikan pimpinan KPK, Nurul Ghufron saat berbicara pada Roadshow Bus KPK 2023 Sumatera Utara, di Komplek Pekan Raya Sumatera Utara, Jalan Gatot Subroto, Medan, Kamis (26/10/2023).
“Kami menyadari bahwa penangkapan bukan menjadi hal yang paling efektif menekan kasus korupsi. Namun meski masih 2,5 hingga 5 persen yang ditangkap, bukan berarti korupsi tidak terjadi dimana-mana,” katanya pada forum yang dihadiri seluruh kepala daerah se Sumatera Utara tersebut.
Ironisnya kata Nurul Ghufron, penangkapan terhadap koruptor justru memunculkan masalah baru. Para koruptor yang ditangkap menjadi sakit hati dan kemudian ingin balas dendam lewat berbagai cara kepada KPK.
“Bahkan seperti kata pak gubernur, kalau ditangkap sakit hati dan balas, mulai lewat politik, ekonomi dan kekerasan. Ini tidak sehat,” ungkapnya.
Karena itu kata Nurul Ghufron, lewat roadshow bus KPK ini, mereka berharap dapat mengajak seluruh masyarakat terkhusus para birokrat di daerah-daerah untuk menyadari pentingnya menghilangkan budaya korupsi.
“Kami ingin hadir untuk mengajak kita semua memiliki dedikasi melayani masyarakat tanpa korupsi,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved