Nah hari ini terjawab sudah dan bahkan tadi dalam konprensi pers PS mengatakan dua hal yang sangat menyakitkan : 1. Akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini dst... 2. Saya ditanya kenapa tidak memberikan ucapan selamat, saya bilang saya ini orangnya ewuh pakewuh dan akan mengucapkan selamat ketika berjumpa langsung dan terus dilanjutkan salaman.
Disinilah ternyata loby politik dari tim 01 itu sangat piawai dan tidak kenal menyerah, dan saya yakin ada deal\" yang dilakukan oleh kedua pihak. Walaupun PS mengatakan sekali sekali akan mengkritik kinerja pemerintahan. Poin 1 diatas yang sangat menarik adalah kata PS akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini.
Saya melihat ini juga bahasa isyarat bahwa PS dengan Gerindranya akan menjadi bagian dalam koalisi di Pemerintahan yang akan dibentuk nanti, setidaknya terjawab sudah apa yang pernah dikatakan dan sempat firal di medsos beberapa waktu yang lalu, bahwa tawaran kursi mentri diatas 15 % utk Gerindra jika mau ikut koalisi dan jika ini terjadi tentu akan berimbas kepada partai koalisi yang lain.
Saya coba menganalisa keputusan politik PS beberapa waktu yang lalu seusai keputusan MK yaitu : 1. Membubarkan Koalisi 2. Membubarkan relawan 3. Membubarkan Tim Hukum 02.
Saya menilai dari tiga hal di atas, yang nomor 1 ada korelasinya dengan pertemuan hari ini, tentunya dalam konteks perihal koalisi, karena PS menekankan bahwa Parpol setelah koalisi ini dibubarkan silahkan untuk menentukan langkah politiknya masing dan bebas tidak terikat lagi dengan koalisi.
Kenapa saya katakan ada korelasinya iyalah dalam hal ketika PS ketemu dengan Jkw dia hanya bawa kepentingan Politik Partai Gerindra jadi kursi mentri yang di obralpun tidak begitu banyak masih bisa ditoleransi oleh parpol di koalisi 01, tentu ini akan lain halnya ketika PS membawa koalisinya utk gabung ke 01 ini akan menjadi huru hara di koalisi 01 yg sudah lebih dahulu berkeringat.
Untuk relawan PS jadikanlah ini pengalaman yang berharga, kita hanya di elu\" kan ketika kita dengan semangat idealisme memberikan dukungan tanpa batas, tenaga, waktu, pikiran dan juga materi untuk membela dan mendukung sosok Presiden yang kita yakini bisa menjawab harapan kita, bahkan kitapun mengorbankan silaturrahmi kita dengan teman sendiri yg berbeda pilihan dengan kita, hari ini kita dihempaskan ketitik nadir yang akan sangat sulit untuk mempercayai sikap dari orang yang kita dukung dan saya juga merasakan seolah tidak berpijak di atas bumi ini, tapi inilah *realitas* yang seharusnya kita sadar dari awal bahwa sesuatu yang berlebihan itu kurang baik.
Ada fenomena yang menarik dari sinetron politik hari ini yang imbasnya sedikit banyak mempengaruhi langkah politik partai PKS yang sudah menyatakan akan tetap oposisi, dalam kalkulasi politik langkah ini jika konsisten dilakukan akan menjadi tabungan politik yang sangat positif bagi langkah PKS kedepan.
Untuk parpol koalisi yang lain seperti Demokrat dan PAN yang perolehan suaranya juga bagus, tetapi dengan langkah politik yang diambil PS hari ini tentu akan membuat bargaining politik mereka menjadi rendah nilainya. Inilah politik *tidak ada teman yang abadi dan tidak ada musuh yang abadi yang ada hanya kepentingan yang abadi*.
Tentu ungkapan diatas masih sebatas analisa empiris, karena ada ungkapan PS bahwa akan mengkritik kebijakan Jkw yang kurang pas berarti masih ada negosiasi lanjutan dan kita tunggu saja.[top]
" itemprop="description"/>
Nah hari ini terjawab sudah dan bahkan tadi dalam konprensi pers PS mengatakan dua hal yang sangat menyakitkan : 1. Akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini dst... 2. Saya ditanya kenapa tidak memberikan ucapan selamat, saya bilang saya ini orangnya ewuh pakewuh dan akan mengucapkan selamat ketika berjumpa langsung dan terus dilanjutkan salaman.
Disinilah ternyata loby politik dari tim 01 itu sangat piawai dan tidak kenal menyerah, dan saya yakin ada deal\" yang dilakukan oleh kedua pihak. Walaupun PS mengatakan sekali sekali akan mengkritik kinerja pemerintahan. Poin 1 diatas yang sangat menarik adalah kata PS akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini.
Saya melihat ini juga bahasa isyarat bahwa PS dengan Gerindranya akan menjadi bagian dalam koalisi di Pemerintahan yang akan dibentuk nanti, setidaknya terjawab sudah apa yang pernah dikatakan dan sempat firal di medsos beberapa waktu yang lalu, bahwa tawaran kursi mentri diatas 15 % utk Gerindra jika mau ikut koalisi dan jika ini terjadi tentu akan berimbas kepada partai koalisi yang lain.
Saya coba menganalisa keputusan politik PS beberapa waktu yang lalu seusai keputusan MK yaitu : 1. Membubarkan Koalisi 2. Membubarkan relawan 3. Membubarkan Tim Hukum 02.
Saya menilai dari tiga hal di atas, yang nomor 1 ada korelasinya dengan pertemuan hari ini, tentunya dalam konteks perihal koalisi, karena PS menekankan bahwa Parpol setelah koalisi ini dibubarkan silahkan untuk menentukan langkah politiknya masing dan bebas tidak terikat lagi dengan koalisi.
Kenapa saya katakan ada korelasinya iyalah dalam hal ketika PS ketemu dengan Jkw dia hanya bawa kepentingan Politik Partai Gerindra jadi kursi mentri yang di obralpun tidak begitu banyak masih bisa ditoleransi oleh parpol di koalisi 01, tentu ini akan lain halnya ketika PS membawa koalisinya utk gabung ke 01 ini akan menjadi huru hara di koalisi 01 yg sudah lebih dahulu berkeringat.
Untuk relawan PS jadikanlah ini pengalaman yang berharga, kita hanya di elu\" kan ketika kita dengan semangat idealisme memberikan dukungan tanpa batas, tenaga, waktu, pikiran dan juga materi untuk membela dan mendukung sosok Presiden yang kita yakini bisa menjawab harapan kita, bahkan kitapun mengorbankan silaturrahmi kita dengan teman sendiri yg berbeda pilihan dengan kita, hari ini kita dihempaskan ketitik nadir yang akan sangat sulit untuk mempercayai sikap dari orang yang kita dukung dan saya juga merasakan seolah tidak berpijak di atas bumi ini, tapi inilah *realitas* yang seharusnya kita sadar dari awal bahwa sesuatu yang berlebihan itu kurang baik.
Ada fenomena yang menarik dari sinetron politik hari ini yang imbasnya sedikit banyak mempengaruhi langkah politik partai PKS yang sudah menyatakan akan tetap oposisi, dalam kalkulasi politik langkah ini jika konsisten dilakukan akan menjadi tabungan politik yang sangat positif bagi langkah PKS kedepan.
Untuk parpol koalisi yang lain seperti Demokrat dan PAN yang perolehan suaranya juga bagus, tetapi dengan langkah politik yang diambil PS hari ini tentu akan membuat bargaining politik mereka menjadi rendah nilainya. Inilah politik *tidak ada teman yang abadi dan tidak ada musuh yang abadi yang ada hanya kepentingan yang abadi*.
Tentu ungkapan diatas masih sebatas analisa empiris, karena ada ungkapan PS bahwa akan mengkritik kebijakan Jkw yang kurang pas berarti masih ada negosiasi lanjutan dan kita tunggu saja.[top]
"/>
Nah hari ini terjawab sudah dan bahkan tadi dalam konprensi pers PS mengatakan dua hal yang sangat menyakitkan : 1. Akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini dst... 2. Saya ditanya kenapa tidak memberikan ucapan selamat, saya bilang saya ini orangnya ewuh pakewuh dan akan mengucapkan selamat ketika berjumpa langsung dan terus dilanjutkan salaman.
Disinilah ternyata loby politik dari tim 01 itu sangat piawai dan tidak kenal menyerah, dan saya yakin ada deal\" yang dilakukan oleh kedua pihak. Walaupun PS mengatakan sekali sekali akan mengkritik kinerja pemerintahan. Poin 1 diatas yang sangat menarik adalah kata PS akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini.
Saya melihat ini juga bahasa isyarat bahwa PS dengan Gerindranya akan menjadi bagian dalam koalisi di Pemerintahan yang akan dibentuk nanti, setidaknya terjawab sudah apa yang pernah dikatakan dan sempat firal di medsos beberapa waktu yang lalu, bahwa tawaran kursi mentri diatas 15 % utk Gerindra jika mau ikut koalisi dan jika ini terjadi tentu akan berimbas kepada partai koalisi yang lain.
Saya coba menganalisa keputusan politik PS beberapa waktu yang lalu seusai keputusan MK yaitu : 1. Membubarkan Koalisi 2. Membubarkan relawan 3. Membubarkan Tim Hukum 02.
Saya menilai dari tiga hal di atas, yang nomor 1 ada korelasinya dengan pertemuan hari ini, tentunya dalam konteks perihal koalisi, karena PS menekankan bahwa Parpol setelah koalisi ini dibubarkan silahkan untuk menentukan langkah politiknya masing dan bebas tidak terikat lagi dengan koalisi.
Kenapa saya katakan ada korelasinya iyalah dalam hal ketika PS ketemu dengan Jkw dia hanya bawa kepentingan Politik Partai Gerindra jadi kursi mentri yang di obralpun tidak begitu banyak masih bisa ditoleransi oleh parpol di koalisi 01, tentu ini akan lain halnya ketika PS membawa koalisinya utk gabung ke 01 ini akan menjadi huru hara di koalisi 01 yg sudah lebih dahulu berkeringat.
Untuk relawan PS jadikanlah ini pengalaman yang berharga, kita hanya di elu\" kan ketika kita dengan semangat idealisme memberikan dukungan tanpa batas, tenaga, waktu, pikiran dan juga materi untuk membela dan mendukung sosok Presiden yang kita yakini bisa menjawab harapan kita, bahkan kitapun mengorbankan silaturrahmi kita dengan teman sendiri yg berbeda pilihan dengan kita, hari ini kita dihempaskan ketitik nadir yang akan sangat sulit untuk mempercayai sikap dari orang yang kita dukung dan saya juga merasakan seolah tidak berpijak di atas bumi ini, tapi inilah *realitas* yang seharusnya kita sadar dari awal bahwa sesuatu yang berlebihan itu kurang baik.
Ada fenomena yang menarik dari sinetron politik hari ini yang imbasnya sedikit banyak mempengaruhi langkah politik partai PKS yang sudah menyatakan akan tetap oposisi, dalam kalkulasi politik langkah ini jika konsisten dilakukan akan menjadi tabungan politik yang sangat positif bagi langkah PKS kedepan.
Untuk parpol koalisi yang lain seperti Demokrat dan PAN yang perolehan suaranya juga bagus, tetapi dengan langkah politik yang diambil PS hari ini tentu akan membuat bargaining politik mereka menjadi rendah nilainya. Inilah politik *tidak ada teman yang abadi dan tidak ada musuh yang abadi yang ada hanya kepentingan yang abadi*.
Tentu ungkapan diatas masih sebatas analisa empiris, karena ada ungkapan PS bahwa akan mengkritik kebijakan Jkw yang kurang pas berarti masih ada negosiasi lanjutan dan kita tunggu saja.[top]
"/>
RMOLSumut. Lebih kurang pukul sepuluh tadi, tv. one menayangkan ujung kontes dari politik di negri ini, disini semua terjawab sudah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengarkan ungkapan yang emosional dari kedua kubu dan sepertinya tidak akan mungkin untuk bersatu antara minyak dengan air bahkan beberapa hari lalu PS ketika menerima emak" pun masih berjanji akan setia dan tidak akan meninggalkan pendukungnya, tetapi diakhir pembicaraannya saya agak tertanya tanya dihati, PS mengatakan sbb: "Masih cinta sama saya, kalau begitu harus samikna waathokna, betul, emak" menjawab betuuuulll" Ungkapan inilah yang mengheran kan, kok seperti ini PS jangan" ketika kedepannya nanti.....
Nah hari ini terjawab sudah dan bahkan tadi dalam konprensi pers PS mengatakan dua hal yang sangat menyakitkan : 1. Akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini dst... 2. Saya ditanya kenapa tidak memberikan ucapan selamat, saya bilang saya ini orangnya ewuh pakewuh dan akan mengucapkan selamat ketika berjumpa langsung dan terus dilanjutkan salaman.
Disinilah ternyata loby politik dari tim 01 itu sangat piawai dan tidak kenal menyerah, dan saya yakin ada deal" yang dilakukan oleh kedua pihak. Walaupun PS mengatakan sekali sekali akan mengkritik kinerja pemerintahan. Poin 1 diatas yang sangat menarik adalah kata PS akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini.
Saya melihat ini juga bahasa isyarat bahwa PS dengan Gerindranya akan menjadi bagian dalam koalisi di Pemerintahan yang akan dibentuk nanti, setidaknya terjawab sudah apa yang pernah dikatakan dan sempat firal di medsos beberapa waktu yang lalu, bahwa tawaran kursi mentri diatas 15 % utk Gerindra jika mau ikut koalisi dan jika ini terjadi tentu akan berimbas kepada partai koalisi yang lain.
Saya coba menganalisa keputusan politik PS beberapa waktu yang lalu seusai keputusan MK yaitu : 1. Membubarkan Koalisi 2. Membubarkan relawan 3. Membubarkan Tim Hukum 02.
Saya menilai dari tiga hal di atas, yang nomor 1 ada korelasinya dengan pertemuan hari ini, tentunya dalam konteks perihal koalisi, karena PS menekankan bahwa Parpol setelah koalisi ini dibubarkan silahkan untuk menentukan langkah politiknya masing dan bebas tidak terikat lagi dengan koalisi.
Kenapa saya katakan ada korelasinya iyalah dalam hal ketika PS ketemu dengan Jkw dia hanya bawa kepentingan Politik Partai Gerindra jadi kursi mentri yang di obralpun tidak begitu banyak masih bisa ditoleransi oleh parpol di koalisi 01, tentu ini akan lain halnya ketika PS membawa koalisinya utk gabung ke 01 ini akan menjadi huru hara di koalisi 01 yg sudah lebih dahulu berkeringat.
Untuk relawan PS jadikanlah ini pengalaman yang berharga, kita hanya di elu" kan ketika kita dengan semangat idealisme memberikan dukungan tanpa batas, tenaga, waktu, pikiran dan juga materi untuk membela dan mendukung sosok Presiden yang kita yakini bisa menjawab harapan kita, bahkan kitapun mengorbankan silaturrahmi kita dengan teman sendiri yg berbeda pilihan dengan kita, hari ini kita dihempaskan ketitik nadir yang akan sangat sulit untuk mempercayai sikap dari orang yang kita dukung dan saya juga merasakan seolah tidak berpijak di atas bumi ini, tapi inilah *realitas* yang seharusnya kita sadar dari awal bahwa sesuatu yang berlebihan itu kurang baik.
Ada fenomena yang menarik dari sinetron politik hari ini yang imbasnya sedikit banyak mempengaruhi langkah politik partai PKS yang sudah menyatakan akan tetap oposisi, dalam kalkulasi politik langkah ini jika konsisten dilakukan akan menjadi tabungan politik yang sangat positif bagi langkah PKS kedepan.
Untuk parpol koalisi yang lain seperti Demokrat dan PAN yang perolehan suaranya juga bagus, tetapi dengan langkah politik yang diambil PS hari ini tentu akan membuat bargaining politik mereka menjadi rendah nilainya. Inilah politik *tidak ada teman yang abadi dan tidak ada musuh yang abadi yang ada hanya kepentingan yang abadi*.
Tentu ungkapan diatas masih sebatas analisa empiris, karena ada ungkapan PS bahwa akan mengkritik kebijakan Jkw yang kurang pas berarti masih ada negosiasi lanjutan dan kita tunggu saja.[top]
RMOLSumut. Lebih kurang pukul sepuluh tadi, tv. one menayangkan ujung kontes dari politik di negri ini, disini semua terjawab sudah. Beberapa waktu yang lalu kita mendengarkan ungkapan yang emosional dari kedua kubu dan sepertinya tidak akan mungkin untuk bersatu antara minyak dengan air bahkan beberapa hari lalu PS ketika menerima emak" pun masih berjanji akan setia dan tidak akan meninggalkan pendukungnya, tetapi diakhir pembicaraannya saya agak tertanya tanya dihati, PS mengatakan sbb: "Masih cinta sama saya, kalau begitu harus samikna waathokna, betul, emak" menjawab betuuuulll" Ungkapan inilah yang mengheran kan, kok seperti ini PS jangan" ketika kedepannya nanti.....
Nah hari ini terjawab sudah dan bahkan tadi dalam konprensi pers PS mengatakan dua hal yang sangat menyakitkan : 1. Akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini dst... 2. Saya ditanya kenapa tidak memberikan ucapan selamat, saya bilang saya ini orangnya ewuh pakewuh dan akan mengucapkan selamat ketika berjumpa langsung dan terus dilanjutkan salaman.
Disinilah ternyata loby politik dari tim 01 itu sangat piawai dan tidak kenal menyerah, dan saya yakin ada deal" yang dilakukan oleh kedua pihak. Walaupun PS mengatakan sekali sekali akan mengkritik kinerja pemerintahan. Poin 1 diatas yang sangat menarik adalah kata PS akan membantu pak Jokowi dalam memimpin bangsa ini.
Saya melihat ini juga bahasa isyarat bahwa PS dengan Gerindranya akan menjadi bagian dalam koalisi di Pemerintahan yang akan dibentuk nanti, setidaknya terjawab sudah apa yang pernah dikatakan dan sempat firal di medsos beberapa waktu yang lalu, bahwa tawaran kursi mentri diatas 15 % utk Gerindra jika mau ikut koalisi dan jika ini terjadi tentu akan berimbas kepada partai koalisi yang lain.
Saya coba menganalisa keputusan politik PS beberapa waktu yang lalu seusai keputusan MK yaitu : 1. Membubarkan Koalisi 2. Membubarkan relawan 3. Membubarkan Tim Hukum 02.
Saya menilai dari tiga hal di atas, yang nomor 1 ada korelasinya dengan pertemuan hari ini, tentunya dalam konteks perihal koalisi, karena PS menekankan bahwa Parpol setelah koalisi ini dibubarkan silahkan untuk menentukan langkah politiknya masing dan bebas tidak terikat lagi dengan koalisi.
Kenapa saya katakan ada korelasinya iyalah dalam hal ketika PS ketemu dengan Jkw dia hanya bawa kepentingan Politik Partai Gerindra jadi kursi mentri yang di obralpun tidak begitu banyak masih bisa ditoleransi oleh parpol di koalisi 01, tentu ini akan lain halnya ketika PS membawa koalisinya utk gabung ke 01 ini akan menjadi huru hara di koalisi 01 yg sudah lebih dahulu berkeringat.
Untuk relawan PS jadikanlah ini pengalaman yang berharga, kita hanya di elu" kan ketika kita dengan semangat idealisme memberikan dukungan tanpa batas, tenaga, waktu, pikiran dan juga materi untuk membela dan mendukung sosok Presiden yang kita yakini bisa menjawab harapan kita, bahkan kitapun mengorbankan silaturrahmi kita dengan teman sendiri yg berbeda pilihan dengan kita, hari ini kita dihempaskan ketitik nadir yang akan sangat sulit untuk mempercayai sikap dari orang yang kita dukung dan saya juga merasakan seolah tidak berpijak di atas bumi ini, tapi inilah *realitas* yang seharusnya kita sadar dari awal bahwa sesuatu yang berlebihan itu kurang baik.
Ada fenomena yang menarik dari sinetron politik hari ini yang imbasnya sedikit banyak mempengaruhi langkah politik partai PKS yang sudah menyatakan akan tetap oposisi, dalam kalkulasi politik langkah ini jika konsisten dilakukan akan menjadi tabungan politik yang sangat positif bagi langkah PKS kedepan.
Untuk parpol koalisi yang lain seperti Demokrat dan PAN yang perolehan suaranya juga bagus, tetapi dengan langkah politik yang diambil PS hari ini tentu akan membuat bargaining politik mereka menjadi rendah nilainya. Inilah politik *tidak ada teman yang abadi dan tidak ada musuh yang abadi yang ada hanya kepentingan yang abadi*.
Tentu ungkapan diatas masih sebatas analisa empiris, karena ada ungkapan PS bahwa akan mengkritik kebijakan Jkw yang kurang pas berarti masih ada negosiasi lanjutan dan kita tunggu saja.[top]