Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis menyebutkan persoalan kematian ibu dan bayi baru lahir butuh dukungan dan kerja sama segenap pemangku kepentingan.
Hal tersebut disampaikan Nawal Lubis saat membuka Lokakarya Pertemuan Revitalisas Kelompok Kerja Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi di Sumut yang dilaksanakan Momentum Private Health Care Delivery (MPHD) Sumut di Ruang Lilium Hotel Four Point Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (31/1).
Dia mengatakan, untuk mempercepat pencapaian target penurunan angka kematian ibu, angka kematian neonatal, dan angka kematian bayi perlu dukungan dan kerja sama lintas program, lintas sektor, organisasi profesi dan pemangku kepentingan lainnya. “Kesehatan ibu, bayi baru lahir, bayi dan anak, termasuk dalam kebutuhan dasar yang pemenuhannya menjadi tanggung jawab bersama semua sektor pemerintah dan daerah yang merupakan indikator keberhasilan pembangunan kesehatan nasional,” ujar Nawal.
Dalam kesempatan itu, Nawal menyampaikan apresiasi terhadap MPHD yang telah mengikutsertakan banyak pihak termasuk TP PKK untuk berkontribusi merancang program strategis perlindungan kematian ibu dan bayi baru lahir.
“Saya mengapresiasi MPHD Sumut yang melibatkan PKK, ini sebagai bukti kuatnya sinergitas seluruh pihak terkait untuk melindungi kematian ibu dan bayi baru lahir untuk mencegah Lost Generation (Generasi yang hilang) sebagai generasi penerus bangsa,” ujar Nawal Lubis
Nawal juga berharap penanganan kasus stunting di daerah ini juga masuk dalam program kerja MPHD Sumut. Serta menjadi perhatian pada Lokakarya Pertemuan Revitalisas Kelompok Kerja (Pokja) Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di Sumut.
”Kasus stunting di provinsi ini masih cukup tinggi, saya berharap agar ini menjadi titipan giat program MHDP Sumut untuk melibatkan pihak berkompeten agar kasus stunting ini bisa menurun,” ujarnya.
Sementara Senior Program MPHD Sumut Apsari Diana mengatakan di Indonesia angka Kematian Ibu (KI) yang melahirkan pertahun berkisar 14.640 orang, sedangkan untuk Bayi Baru Lahir (BBL) meninggal mencapai pertahun 116.172 bayi. “Jadi satu hingga dua jam ada dua kematian ibu, sedangkan untuk bayi baru lahir, setiap jamnya 13-14 yang meninggal,” jelasnya.
Menurut Diana saat ini di Indonesia, Sumut masuk kategori lima besar angka KI dan BBL setelah Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Banten. “Sumut menduduki posisi ke lima KI dan BBL,” katanya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved