Pengurus DPD Partai Demokrat Sumatera Utara mengecam pernyataan Prof Yusuf Leonard Henuk tentang sosok Presiden RI ke 6 Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Profesor Henuk yang dalam akun twitternya menyebut SBY dengan sebutan "Bapak Mangkrak Indonesia" dinilai sangat tidak mencerminkan citra seorang akademisi.
"Kami menilai narasi dan pernyataan Prof Yusuf Leonard Henuk tersebut tidak mendidik, apalagi beliau seorang guru besar dan berstatus sebagai ASN ( Aparatur Sipil Negara -red)", kata Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut, Herri Zulkarnain di Medan, Minggu (10/1) .
Herri menjelaskan, sosok SBY tidak bisa dihilangkan sebagai peletak fondasi pembangunan berbagai infrastruktur yang kini bisa dinikmati oleh bangsa Indonesia.
Di era SBY kata Herri, pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia terus digalakkan sehingga pertumbuhan ekonomi di atas rezim saat ini. Saat pemerintahan SBY, kemiskinan dan pengangguran turun drastis, utang berkurang, cadangan devisa dan PDB meningkat drastis.
Di Sumut sendiri beberapa pembangunan yang telah dijalankan dan dibuat Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 seperti pembangunan Bandara Internasional Kuala Namu, rel kereta api, KEK Sei Mingke, jalan tol Medan-Tebing Tinggi dan Medan-Binjai serta lainnya.
"Semuanya itu yang pembangunannya telah dan sedang berjalan saat ini adalah Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia masa pemerintahan bapak SBY," sebut Herri Zulkarnain Hutajulu didampingi Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut, Hj.Meilizar Latif dan pengurus lainnya DR.Masdar Limbong, Ir.Bangun Tampubolon,M.Si, Saut Parulian Gurning, Zulkifli,Maju Manalu dan beberapa pengurus lainnya.
Atas dasar inilah menurutnya, SBY harus mendapat penghormatan atas berbagai kebijakannya dalam membangun bangsa. Pernyataan SBY selaku mantan Presiden seharusnya ditanggapi sebagai kritik yang konstruktif.
"Jika dilihat tentang pandangan bapak SBY, sungguh jauh dari kesan menggurui pemerintahan. Bapak SBY hanya memberikan pandangan bagaimana agar negara ini lebih baik," ungkap Herri.
Sementara itu, DR. Masdar Limbong, MPd yang juga dosen senior di Perguruan Tinggi Al-Hikmah Medan menambahkan, dalam posisi sebagai ASN dan tenaga pendidik, Prof Yusuf Leonard harusnya memberikan narasi yang mendidik, memberikan komunikasi yang bersifat membangun dan tidak menyebutkan seseorang apalagi seorang mantan Presiden yang sudah 10 tahun membangun Indonesia.
"Saya melihat dan menilai narasi yang bersangkutan (Prof Yusuf Leonard-red) tentang bapak SBY sangat tidak mendidik", ujar Masdar Limbong Pimpinan Sekolah Tinggi Al-Hikmah Medan tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved