Pengurus DPD Partai Demokrat sangat serius untuk membersihkan kader mereka dari sosok-sosok yang berpotensi menjadi pengkhianat di Sumatera Utara.
Setelah melakukan investigasi, nama-nama kader yang dinilai berpotensi ikut dalam barisan pengkudeta Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung dikirim ke DPP di Jakarta.
"Sudah (dikirim) sesuai investigasi di lapangan," kata Ketua DPD Partai Demokrat, Herri Zulkarnain kepada RMOLSumut, Rabu (10/2).
Herri sendiri masih menolak menyebut nama-nama kader Partai Demokrat yang disampaikan kepada pihak DPP. Namun dalam beberapa kesempatan sebelumnya, ia mengatakan beberapa kader mereka yang menjadi pengurus dan bahkan yang sedang duduk menjadi anggota dewan ada yang ikut dipengaruhi untuk mendukung Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menggusur AHY dari kursi Ketua Umum.
"Kader Demokrat yang berstatus Ketua DPC dan anggota dewan ada terindikasi dipengaruhi," katanya pekan lalu.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai masih terus memproses nama-nama kader yang terindikasi pendukung KLB.
Menurutnya, ada tahapan-tahapan yang mesti dilalui.
"Dan kami akan melaluinya semuanya karena kami taat azas dan penuh dengan kehati-hatian," ucap Herzaky.
Adapun keterlibatan pihak eksternal, lanjut Herzaky, terus mengerucut kepada salah satu pejabat penting pemerintahan yang secara fungsional dekat dengan Presiden Joko Widodo, dan mantan kader yang dulu dipecat karena kasus korupsi.
"Kami juga masih mendalami terus gerak-gerik pihak eksternal, termasuk kemungkinan bertambahnya pelaku dari pihak eksternal. Sementara, semua masih dalam proses penyelidikan. Belum bisa kami informasikan dulu kepada publik," tutupnya.
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya menyebutkan, ada lima orang yang menggalang kudeta pimpinan Demokrat.
Yaitu, 1 kader aktif, 1 kader yang sudah 6 tahun tidak aktif, 1 mantan kader yang sudah 9 tahun diberhentikan dengan tidak hormat dari partai, 1 mantan kader yang telah keluar dari partai 3 tahun yang lalu, dan 1 nonkader partai yang menjabat di pemerintahan.
Belakangan tersebar enam nama, Moeldoko, Johny Alen Marbun, Muhammad Nazaruddin, Marzuki Alie, dan Max Sopacua. Dari lima nama itu, beberapa orang sudah membantah dan menolak keras dituding melakukan kudate terhadap AHY.
© Copyright 2024, All Rights Reserved