Ketidakhadiran Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmat 2022-2027 di Balikpapan, Kalimantan Timur, akan berdampak pada posisinya sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Demikian disampaikan Direktur Pusat Riset pOlitik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI) Saiful Anam. Menurutnya, jika tidak berhati-hati Cak Imim bisa lengser dari kursi Ketua Umum PKB. Hal ini karena sebagian besar pemilih dan kepengurusan PKB dari tingkat pusat dan daerah berasal dari NU.
"Sehingga dengan sangat mudah kalau ada keinginan untuk melakukan kudeta terhadap posisi Cak Imin saat ini," ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (3/2).
Selain itu, lanjut Saiful, jika melihat sejarah di PKB sendiri, terdapat faksi-faksi yang tidak mungkin dihindari.
"Contoh misalnya, kekuatan atau gerbong Gus Dur yang hingga sampai saat ini masih terpental dari PKB. Saya kira kalau kekuatan tersebut kembali bermunculan, maka bisa jadi kekuatan itu yang dapat diakselerasikan untuk mendongkel posisi Cak Imin dari PKB," papar Saiful.
Untuk itu, Saiful menyarankan agar Cak Imin harus sadar bahwa posisinya saat ini sangat rentan.
"Selain itu luka lama bisa jadi kembali bersemi, di mana ada sebagian orang yang memang tidak mengharapkan adanya kepemimpinan Cak Imin dalam PKB," pungkas Saiful.
© Copyright 2024, All Rights Reserved