Pihak kepolisian memastikan motif pembunuhan terhadap Komandan Tim Badan Intelijen Strategis Tentara Nasional Indonesia (BAIS) Pidie, Kapten Abdul Majid adalah perampokan.
Para pelaku membunuh korban untuk mengambil uang sebesar Rp 35 juta yang dibawa oleh korban.
"Tidak ada senjata (anggota TNI) yang hilang. Hanya uang yang (menjadi barang bukti) kita peroleh adalah sebesar (Rp) 35 juta," kata kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, Minggu (31/10/2021).
Winardy menjelaskan perampokan ini dilakukan okeh tiga pelaku yang semuanya sudah tertangkap.
Pelaku berinisial D ditangkap di Gampong Tanjung Mali, Kecamatan Sakti, Pidie. Kemudian tersangka M, 41 tahun, ditangkap di Gampong Langgien Sagu, Kecamatan Banda Baru, Pidie Jaya.
Sedangkan tersangka F, 42 tahun, ditangkap di Jalan Banda Aceh-Medan, Gampong Sagu, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya.
Winardy mengatakan ketiga pelaku berprofesi sebagai petani, wiraswasta, dan tukang cukur. Ketiga pelaku ini juga memiliki peran yang berbeda dalam kasus tersebut
Winardy mengatakan Abdul Majid tewas ditembak dari jarak dengan SS1-V2. Belakangan, polisi menemukan barang bukti senjata itu disembunyikan di kebun milik tersangka D.
Winady mengatakan kasus penembakan di Pidie tidak terkait dengan peristiwa penembakan di Pos Polisi Panton Reu, Aceh Barat, sehari sebelumnya. Dia juga mengimbau masyarakat untuk tidak takut. Polisi, kata dia, bekerja profesional.
© Copyright 2024, All Rights Reserved