Indikator ekonomi Indonesia terus menunjukkan sinyal pemulihan. Melihat perkembangan yang ada, pemerintah meyakini perekonomian Indonesia bisa rebound tahun ini.
- Terima Masukan Para Musisi, Menko Airlangga Janji Carikan Jalan Terbaik
- Punya Elektabilitas 17,7 Persen, Relawan: Sah Saja Iriana Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi
- Airlangga Jadi Top Survei KedaiKOPI, Golkar: Aspirasi Arus Bawah
Baca Juga
Penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan global. Dukungan seluruh stakeholder penting dalam perjuangan untuk memulihkan kesehatan dan membangkitkan kembali ekonomi.
“Saya mengajak kita semua untuk bersama-sama mewujudkan pemulihan ekonomi melalui sinergi dan koordinasi yang baik. Kita perlu mendapat dukungan dari semua stakeholder termasuk media,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara webinar bertajuk “2021: Indonesia Bangkit”, Rabu (7/4).
Mengutip pernyataan Presiden Jokowi, Airlangga mengatakan, tahun 2021 akan menjadi tahun penuh peluang, tahun pemulihan ekonomi nasional dan global. Ini saat yang tepat kembali bekerja, mengembangkan usaha, dan optimistis memanfaatkan peluang.
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mengatakan, data per 6 April 2021 menunjukkan, persentase kasus aktif Indonesia sebesar 7,4%, lebih rendah dari global sebesar 17,3%. Persentase kesembuhan Indonesia (89,9%) juga lebih tinggi dari pada global (80,5%).
Keberhasilan itu, ujar dia, tidak terlepas dari efektivitas pelaksanaan PPKM Mikro di saat gelombang 3 (third wave) Covid-19 melanda beberapa negara.
Sementara, untuk mencapai kekebalan komunal, program vaksinasi terus dijalankan. Hingga 6 April 2021, progresnya telah lebih dari 13,4 juta suntikan, dengan kapasitas 500 ribu suntikan per hari.
“Angka itu menjadikan Indonesia berada di urutan ke 8 di dunia. Bahkan, dalam hal penyuntikan yang dilakukan oleh negara bukan produsen vaksin, Indonesia di 4 besar dunia,” terang Airlangga seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Yakin Rebound
Melihat perkembangan yang ada, Menko Airlangga yakin perekonomian Indonesia bisa rebound tahun 2021 dengan pertumbuhan pada kisaran 4,5% s.d. 5,3%. Untuk mewujudkan ekspektasi ini, perlu langkah kebijakan yang tepat dalam memulihkan ekonomi nasional.
“Kebijakan pemerintah akan difokuskan untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga, investasi, pengeluaran pemerintah, dan ekspor,” ujarnya.
Airlangga menjelaskan, dari sisi produksi, beberapa sektor utama seperti manufaktur, perdagangan, penyedia akomodasi dan makanan minuman, serta transportasi mengalami perbaikan. Sejumlah sektor bahkan mampu tumbuh signifikan, antara lain informasi dan komunikasi, jasa kesehatan dan kegiatan sosial, pertanian, dan jasa pendidikan.
Airlangga menuturkan, indikator ekonomi Indonesia terus menunjukkan sinyal pemulihan. Dari sisi sektor riil, aktivitas manufaktur telah memasuki fase ekspansi. Selain itu, indeks keyakinan konsumen, penjualan ritel, dan penjualan kendaraan bermotor telah membaik dibandingkan pada awal pandemi tahun lalu.
“Di saat yang sama, peningkatan harga komoditas telah membuat neraca perdagangan mengalami surplus dalam 10 bulan berturut-turut. Dari sisi sektor eksternal, nilai tukar rupiah dan indeks harga saham telah kembali ke level pra-Covid-19,” ungkapnya.
- 10 Menteri Dengan Sentiman Positif Tertinggi Versi Indonesia Indicator
- Mencapai Herd Immunity, Menko Airlangga: Perlu Akselerasi Pusat-Daerah
- Silpa Anggaran Covid-19 Mencapai Rp 586 M, Pansus LKPj: Terlalu Banyak Kegiatan Seremonial