TNI kembali harus kehilangan satu orang prajuritnya yang sedang menjalankan tugas misi perdamaian PBB di Republik Demokraik Kongo. Dia adalah Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi. Pria kelahiran Dolok Sinubah 1983 ini bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 yang bermarkas di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru, Riau. Komandan Denpal 1/4 Pekanbaru Letkol CPL Joto Wirotono Marpaung menyebutkan, Wayudi bertugas dibagian Bengkel Lapangan yang menangani kendaraan tempur. "Dia adalah mekanik handal kami. Ahli dibagian kendaraan tempur seperti tank dan lainnya, termasuk juga senjata," sebut Joto di Pekanbaru, Rabu (24/6/2020). Dia menganggap sejauh ini Wahyudi sebagai prajurit terbaik di Denpal. Selain berprestasi, almarhum juga dikenal sosok yang rajin dan pekeja keras. Selain itu, Wahyudi juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan loyalitas tinggi baik terhadap sesama prajurit maupun komandan. "Dia kerja tak kenal waktu. Apapun tugas yang diberikan tidak ada yang tak diselesaikannya. Makanya kami merasa sangat kehilangan," ucap Joto. Joto juga menyebutkan, almarhum Wahyudi meninggalkan istri bernama Anita (36) dan tiga orang anak, satu laki-dan dua perempuan. Mereka berdomisili di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. "Anak almarhum yang paling besar kelas dua SD, yang kedua TK dan yang paling kecil usianya baru empat tahun," kata Joto. Diberitakan sebelumnya, seorang prajurit TNI AD Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi gugur saat menjalankan misi perdamaian dibagian timur Republik Demokratik Kongo. Prajurit tersebut diketahui berdinas di Kota Pekanbaru, Riau. Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed saat membenarkan hal tersebut. "Ya, benar.Prajurit yang gugur pasukan PPB.Yang bersangkutan bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru," kata Ismed, Rabu (24/6). Jenazah Serma Rama Wahyudi saat ini dalam proses pemulangan ke Indonesia. Menurutnya dalam beberapa hari ke depan akan tiba di Pekanbaru.[R]
TNI kembali harus kehilangan satu orang prajuritnya yang sedang menjalankan tugas misi perdamaian PBB di Republik Demokraik Kongo. Dia adalah Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi. Pria kelahiran Dolok Sinubah 1983 ini bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 yang bermarkas di Jalan Ahmad Yani Kota Pekanbaru, Riau. Komandan Denpal 1/4 Pekanbaru Letkol CPL Joto Wirotono Marpaung menyebutkan, Wayudi bertugas dibagian Bengkel Lapangan yang menangani kendaraan tempur. "Dia adalah mekanik handal kami. Ahli dibagian kendaraan tempur seperti tank dan lainnya, termasuk juga senjata," sebut Joto di Pekanbaru, Rabu (24/6/2020). Dia menganggap sejauh ini Wahyudi sebagai prajurit terbaik di Denpal. Selain berprestasi, almarhum juga dikenal sosok yang rajin dan pekeja keras. Selain itu, Wahyudi juga dikenal sebagai sosok yang mudah bergaul dan loyalitas tinggi baik terhadap sesama prajurit maupun komandan. "Dia kerja tak kenal waktu. Apapun tugas yang diberikan tidak ada yang tak diselesaikannya. Makanya kami merasa sangat kehilangan," ucap Joto. Joto juga menyebutkan, almarhum Wahyudi meninggalkan istri bernama Anita (36) dan tiga orang anak, satu laki-dan dua perempuan. Mereka berdomisili di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau. "Anak almarhum yang paling besar kelas dua SD, yang kedua TK dan yang paling kecil usianya baru empat tahun," kata Joto. Diberitakan sebelumnya, seorang prajurit TNI AD Sersan Mayor (Serma) Rama Wahyudi gugur saat menjalankan misi perdamaian dibagian timur Republik Demokratik Kongo. Prajurit tersebut diketahui berdinas di Kota Pekanbaru, Riau. Komandan Korem (Danrem) 031/ Wira Bima Brigjen TNI Syech Ismed saat membenarkan hal tersebut. "Ya, benar.Prajurit yang gugur pasukan PPB.Yang bersangkutan bertugas di Detasemen Peralatan (Denpal) 1/4 Pekanbaru," kata Ismed, Rabu (24/6). Jenazah Serma Rama Wahyudi saat ini dalam proses pemulangan ke Indonesia. Menurutnya dalam beberapa hari ke depan akan tiba di Pekanbaru.© Copyright 2024, All Rights Reserved