Pernyataan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif, Ma'ruf Amin yang mengaku terpaksa menjadi saksi memberatkan bagi Basuki T. Purnama alias Ahok dalam kasus penodaan agama dinilai merugikan citra dirinya sendiri.
Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mempertanyakan sikap Cawapres nomor urut 01 tersebut.
Menurutnya, jika mengaku menyesal, sama saja Kiai Ma'ruf memposisikan Ahok sebagai korban politik.
"Sangat disayangkan pengakuan Ma'ruf tersebut, semakin memperkuat bahwa kebenaran Ahok bahwa kasus Al-Maidah dipolitisasi untuk kepentingan politik," kata Pangi, Jumat (4/1).
Ditekankannya, sikap Kiai Ma'ruf ini justru merusak citranya yang selama ini dianggap sosok yang ikhlas membela umat dan agama.
"Hilang sudah reputasi dan citra kiai besar Ma'ruf, bahwa waktu itu beliau tidak murni dan ikhlas, namun banyak kepentingan. Kiai mempermalukan dirinya sendiri bahwa beliau tidak ikhlas dan murni membela kepentingan umat dan agama, tapi lebih banyak kepentingan politiknya. Sehingga harus menyesal," tutup Pangi.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan Ma'ruf Amin mengaku menyesal sudah menjadi saksi memberatkan bagi Ahok yang tengah didakwa melanggar pasal penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tahun 2017 lalu.
"Iya tentu saja, cuma karena terpaksa saja kan. Iya tentu saja siapa yang ingin memberatkan orang. Kan enggak mau," aku Ma'ruf menjawab pertanyaan awak media tentang menyesal atau tidak pernah menjadi saksi memberatkan bagi Ahok.
- Punya Elektabilitas 17,7 Persen, Relawan: Sah Saja Iriana Lanjutkan Kepemimpinan Jokowi
- Airlangga Jadi Top Survei KedaiKOPI, Golkar: Aspirasi Arus Bawah
- DPP Sahkan Ahmad Khairuddin Jadi Ketua KNPI Sumut Gantikan Samsir Pohan
Baca Juga
Pernyataan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif, Ma'ruf Amin yang mengaku terpaksa menjadi saksi memberatkan bagi Basuki T. Purnama alias Ahok dalam kasus penodaan agama dinilai merugikan citra dirinya sendiri.
Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Politik Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mempertanyakan sikap Cawapres nomor urut 01 tersebut.
Menurutnya, jika mengaku menyesal, sama saja Kiai Ma'ruf memposisikan Ahok sebagai korban politik.
"Sangat disayangkan pengakuan Ma'ruf tersebut, semakin memperkuat bahwa kebenaran Ahok bahwa kasus Al-Maidah dipolitisasi untuk kepentingan politik," kata Pangi, Jumat (4/1).
Ditekankannya, sikap Kiai Ma'ruf ini justru merusak citranya yang selama ini dianggap sosok yang ikhlas membela umat dan agama.
"Hilang sudah reputasi dan citra kiai besar Ma'ruf, bahwa waktu itu beliau tidak murni dan ikhlas, namun banyak kepentingan. Kiai mempermalukan dirinya sendiri bahwa beliau tidak ikhlas dan murni membela kepentingan umat dan agama, tapi lebih banyak kepentingan politiknya. Sehingga harus menyesal," tutup Pangi.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang memperlihatkan Ma'ruf Amin mengaku menyesal sudah menjadi saksi memberatkan bagi Ahok yang tengah didakwa melanggar pasal penodaan agama di Pengadilan Negeri Jakarta Utara pada tahun 2017 lalu.
"Iya tentu saja, cuma karena terpaksa saja kan. Iya tentu saja siapa yang ingin memberatkan orang. Kan enggak mau," aku Ma'ruf menjawab pertanyaan awak media tentang menyesal atau tidak pernah menjadi saksi memberatkan bagi Ahok.
- Terima Masukan Para Musisi, Menko Airlangga Janji Carikan Jalan Terbaik
- 10 Menteri Dengan Sentiman Positif Tertinggi Versi Indonesia Indicator
- Mencapai Herd Immunity, Menko Airlangga: Perlu Akselerasi Pusat-Daerah