Dry Port Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke bertekad membantu Pemerintah dengan mempercepat pembangunan ekonomi secara merata serta mewujudkan transportasi berkelanjutan Green Transportation. Untuk itu sejumlah terobosan telah dilakukan sejak kawasan ini dibuka sebagai one stop handling.
"Saat ini KEK Sei Mangke sudah terintegrasi dengan jalur kereta api yang langsung terkoneksi ke Pelabuhan Belawan dan Pelabuhan Kuala Tanjung. Sehingga dari Dry Port ini kedepannya efektif memberikan supporting logistic yang mempermudah kegiatan ekspor-impor," kata Direktur Dry Port KEK Sei Mangke Bawon Utomo saat acara Coffe Morning Sei Mangke Dry Port, Kamis (21/12/2023).
Menurut Bawon, pengangkutan logistik dengan menggunakan multi moda yang bermitra dengan PT. KAI ini menjadi lebih efektif karena selain memotong ongkos distribusi, juga lebih aman dan mengurangi kemacetan yang disebabkan oleh truk pengangkut barang.
Selain itu, jelasnya, dengan beralihnya moda transportasi, Dry Port KEK Sei Mangke juga ikut serta dalam mewujudkan kampanye pemerintah tentang green transportation.
"Dalam satu rangkaian kereta bisa mengangkut 30 kontainer. Bayangkan saja, bila dalam sehari ada tiga rangkaian yang diberangkatkan dari Dry Port KEK menuju pelabuhan. Ini penghematan dan lebih cepat serta tentu sangat berpengaruh pada kemacetan," kata Bawon.
Bawon Utomo juga mengatakan, sebagai bentuk dukungan Dry Port KEK Sei Mangke terhadap lingkungan, bahwa dengan beralihnya pengangkutan transportasi darat seperti truk tentu akan berpengaruh pada tingkat penggunaan bahan bakar fosil.
"Dengan beralihnya pengunaan transportasi truk akan mempengaruhi penggunaan bahan bakar fosil. Dari satu satu rangkaian kereta, sekali berangkat bisa menghemat hingga pemakaian seribu liter," demikian Bawon Utomo.
Coffe Morning Dry Port KEK Sei Mangke merupakan agenda tahunan rutin yang digelar sebagai ajang silaturahmi antara pengelola, tenant dan mitra KEK.
© Copyright 2024, All Rights Reserved