Calon wakil presiden KH Maruf Amin mengaku yakin bakal menang telak di Provinsi Banten. Menurutnya, dukungan masyrakat Banteng untuk pasangan Jokowi-Maruf kian positif jelang hari pencoblosan.
Bahkan dalam hitungan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif tersebut, elektabilitas pasangan nomor urut 01 sudah mencapai 70 persen.
"Tadinya saya hanya minta 60-an persen. Tapi kok yang saya lihat trennya bisa berharap sampai 70 persen," ujarnya usai memberikan tausiyah kebangsaan dalam acara ‘Silaturrahmi Akbar Banten Bersatu untuk Indonesia’ di Alun-Alun Kota Serang, Minggu (3/3).
Maruf Amin mengaku optimis masyarakat Banten akan kompak mendukung dirinya di Pilpres 2019. Ini lantaran dia merupakan putra daerah asli Banten.
"Saya memang putra Banten. Karena putra, mereka pasti akan dukung putra daerahnya," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Mustasyar NU itu turut mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk menggelar pilpres tanpa ada kekacauan. Dia meminta agar rakyat menganggap pilpres sebagai momentum rutin lima tahunan untuk memilih pemimpin bangsa, bukan layaknya perang Badar di zaman nabi,
"Tak perlu ada konflik. Pilpres bukan Perang Badar, tapi memilih pemimpin terbaik. Perang Badar itu antara Islam dan kafir. Ini nggak ada perang Islam-kafir. Jangan sampai seperti mau perang baratayuda. Indonesia harus kita jaga, jangan sampai ada perpecahan," tutur mantan Rais Aam PBNU ini.[R]
Bahkan dalam hitungan ketua umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) nonaktif tersebut, elektabilitas pasangan nomor urut 01 sudah mencapai 70 persen.
"Tadinya saya hanya minta 60-an persen. Tapi kok yang saya lihat trennya bisa berharap sampai 70 persen," ujarnya usai memberikan tausiyah kebangsaan dalam acara ‘Silaturrahmi Akbar Banten Bersatu untuk Indonesia’ di Alun-Alun Kota Serang, Minggu (3/3).
Maruf Amin mengaku optimis masyarakat Banten akan kompak mendukung dirinya di Pilpres 2019. Ini lantaran dia merupakan putra daerah asli Banten.
"Saya memang putra Banten. Karena putra, mereka pasti akan dukung putra daerahnya," tegasnya.
Dalam kesempatan ini, Mustasyar NU itu turut mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk menggelar pilpres tanpa ada kekacauan. Dia meminta agar rakyat menganggap pilpres sebagai momentum rutin lima tahunan untuk memilih pemimpin bangsa, bukan layaknya perang Badar di zaman nabi,
"Tak perlu ada konflik. Pilpres bukan Perang Badar, tapi memilih pemimpin terbaik. Perang Badar itu antara Islam dan kafir. Ini nggak ada perang Islam-kafir. Jangan sampai seperti mau perang baratayuda. Indonesia harus kita jaga, jangan sampai ada perpecahan," tutur mantan Rais Aam PBNU ini.
BERITA SEBELUMNYA
Seminar Kebangsaan Akan Mengisi Syukuran Awal Tahun PPSD Di Medan
BERITA BERIKUTNYA
Diserang Hoax Dukung Poligami, Presiden PKS Bakal Tempuh Jalur Hukum
Van Joened
Berita Populer
