IHSG pada perdagangan hari ini kembali ditutup menguat di level 4.513,14 atau naik tipis sebesar 0.37%. Selama sesi perdagangan hari ini, IHSG sempat diperdagangkan di dua zona. IHSG tertolong dari membaiknya indeks futures di AS yang membaik di sesi perdagangan kedua hari ini. Sejauh ini, sejumlah indeks futures di AS mengalami kenaikan lebih dari 1%. Sentimen lain yang menjadi pendorong adalah mulai dibukanya lockdown di sejumlah wilayah yang dinilai menjadi kabar baik bagi pelaku pasar. Negara-negara yang terkena imbas corna terlebih dahulu menjadi negara yang membuka lockdown lebih cepat dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia belum dipastikan akan mengikuti langkah serupa. "Sejauh ini sentimennya adalah sentiment eksternal. Sementara dari dalam negeri sentimen belum begitu banyak mendukung, sehingga secara fundamental Indonesia masih akan sangat bergantung dengan volatilitas kinerja indeks saham di negara lain," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Senin (27/4). Sementara itu mata uang Rupiah juga ditutup menguat di level 15.385 per US Dolar. Pergerakan mata uang pada perdagangan hari ini lebih banyak didorong oleh buruknya kinerja US Dolar setelah sejumlah negara lain menyatakan bahwa aktifitas ekonmi di negara masing-masing sudah siap untuk dibuka. "Hal ini membuat daya tarik US Dolar turun, walaupun belum sepenuhnya menjadi sentiment kuat bagi mata uang negara lain untuk terus menguat terhadap US Dolar," pungkasnya.[R]
IHSG pada perdagangan hari ini kembali ditutup menguat di level 4.513,14 atau naik tipis sebesar 0.37%. Selama sesi perdagangan hari ini, IHSG sempat diperdagangkan di dua zona. IHSG tertolong dari membaiknya indeks futures di AS yang membaik di sesi perdagangan kedua hari ini. Sejauh ini, sejumlah indeks futures di AS mengalami kenaikan lebih dari 1%. Sentimen lain yang menjadi pendorong adalah mulai dibukanya lockdown di sejumlah wilayah yang dinilai menjadi kabar baik bagi pelaku pasar. Negara-negara yang terkena imbas corna terlebih dahulu menjadi negara yang membuka lockdown lebih cepat dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia belum dipastikan akan mengikuti langkah serupa. "Sejauh ini sentimennya adalah sentiment eksternal. Sementara dari dalam negeri sentimen belum begitu banyak mendukung, sehingga secara fundamental Indonesia masih akan sangat bergantung dengan volatilitas kinerja indeks saham di negara lain," kata pengamat ekonomi, Gunawan Benjamin, Senin (27/4). Sementara itu mata uang Rupiah juga ditutup menguat di level 15.385 per US Dolar. Pergerakan mata uang pada perdagangan hari ini lebih banyak didorong oleh buruknya kinerja US Dolar setelah sejumlah negara lain menyatakan bahwa aktifitas ekonmi di negara masing-masing sudah siap untuk dibuka. "Hal ini membuat daya tarik US Dolar turun, walaupun belum sepenuhnya menjadi sentiment kuat bagi mata uang negara lain untuk terus menguat terhadap US Dolar," pungkasnya.© Copyright 2024, All Rights Reserved