Keputusan Asprov PSSI Sumut yang tidak memutar Liga 3 dan kompetisi usia dini mendapat kritikan dari pemerhati sepak bola.
Menurut mereka, keputusan ini menunjukkan sepak bola Sumatera Utara sedang kehilangan semangat dan kehilangan arah dalam meraih prestasi.
"Saya pikir keputusan PSSI Sumut tak memutar Liga 3 dan kompetisi usia dini keputusan fatal yang membawa arah sepakbola Sumut ke kegelapan, semakin gelap. Bukan membangun sepakbola, tapi menenggelamkan sepakbola. PSSI Sumut mengubur semangat dan mimpi anak-anak Sumut di sepakbola. Ini menunjukan semangat sepakbola (termasuk pembinaan) di Sumut memang sudah mati," kata pemerhati sepak bola Sumatera Utara, Adrian Ahmad Gho, Kamis (5/1/2023).
Menurut Gho, keputusan yang tertuang dalam surat bernomor 112/Asprov-Sumut/KS/I/2023 tentang pemberitahuan status kompetisi tingkat Provinsi Sumut tahun 2023 tersebut akan sangat berdampak pada kondisi anak-anak Sumatera Utara.
"Pengurus sepakbola Sumut sudah lupa dengan semangat sepakbola. Kiblat sepakbola tahun 60 hingga 80an yang kita harapkan bisa kembali ke Sumut tidak akan pernah terjadi. Mereka menghancurkan mimpi anak-anak Sumut untuk berprestasi," ketusnya.
Dengan tidak digelarnya Liga 3 dan kompetisi usia dini lainnya, sosok yang akrab disapa Engsin ini meminta jangan ada pembahasan prestasi sepakbola Sumut kedepannya.
"Jangan cerita target sepakbola Sumut berjaya kembali, juara PON 2024 atau banyak pemain dari Sumut yang menembus sepakbola nasional. Kalau PSSI Sumut tidak punya program detail tentang jangka panjang dan jangka pendek. Itu akan mimpi selamanya," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved