Yulhasni menjelaskan, proses distribusi surat suara ke TPS dan proses membawa surat suara dari TPS secara berjenjang hingga ke KPU menjadi momen yang dinilai menjadi titik rawan karena waktunya yang diperkirakan akan berlangsung hingga larut malam.
\"Dari simulasi yang dilakukan KPU RI, proses perhitungan surat suara di TPS itu bisa sampai tengah malam. Jadi kan itu sangat rawan,\" ujarnya.
Selain kerawanan pada hari H, KPU Sumut menurut Yulhasni juga meminta dukungan dari pihak Polda Sumatera Utara dalam proses distribusi logistik pemilu yang saat ini sedang berlangsung.
\"Kami mengalami kesulitan mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil seperti di Pulau Nias. Tadi kami sampaikan ke pak Kapolda agar dapat membantu pengamanannya,\" pungkasnya.
Informasi dari KPU Sumut ini sendiri menurut Yulhasni direspon sangat baik oleh Kapolda Sumut.
\"Kami sangat senang dengan sambutan pak Kapolda. Beliau bahkan meminta agar KPU Sumut selalu mengkoordinasikan berbagai persoalan keamanan pemilu kepada mereka,\" pungkasnya." itemprop="description"/>
Yulhasni menjelaskan, proses distribusi surat suara ke TPS dan proses membawa surat suara dari TPS secara berjenjang hingga ke KPU menjadi momen yang dinilai menjadi titik rawan karena waktunya yang diperkirakan akan berlangsung hingga larut malam.
\"Dari simulasi yang dilakukan KPU RI, proses perhitungan surat suara di TPS itu bisa sampai tengah malam. Jadi kan itu sangat rawan,\" ujarnya.
Selain kerawanan pada hari H, KPU Sumut menurut Yulhasni juga meminta dukungan dari pihak Polda Sumatera Utara dalam proses distribusi logistik pemilu yang saat ini sedang berlangsung.
\"Kami mengalami kesulitan mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil seperti di Pulau Nias. Tadi kami sampaikan ke pak Kapolda agar dapat membantu pengamanannya,\" pungkasnya.
Informasi dari KPU Sumut ini sendiri menurut Yulhasni direspon sangat baik oleh Kapolda Sumut.
\"Kami sangat senang dengan sambutan pak Kapolda. Beliau bahkan meminta agar KPU Sumut selalu mengkoordinasikan berbagai persoalan keamanan pemilu kepada mereka,\" pungkasnya."/>
Yulhasni menjelaskan, proses distribusi surat suara ke TPS dan proses membawa surat suara dari TPS secara berjenjang hingga ke KPU menjadi momen yang dinilai menjadi titik rawan karena waktunya yang diperkirakan akan berlangsung hingga larut malam.
\"Dari simulasi yang dilakukan KPU RI, proses perhitungan surat suara di TPS itu bisa sampai tengah malam. Jadi kan itu sangat rawan,\" ujarnya.
Selain kerawanan pada hari H, KPU Sumut menurut Yulhasni juga meminta dukungan dari pihak Polda Sumatera Utara dalam proses distribusi logistik pemilu yang saat ini sedang berlangsung.
\"Kami mengalami kesulitan mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil seperti di Pulau Nias. Tadi kami sampaikan ke pak Kapolda agar dapat membantu pengamanannya,\" pungkasnya.
Informasi dari KPU Sumut ini sendiri menurut Yulhasni direspon sangat baik oleh Kapolda Sumut.
\"Kami sangat senang dengan sambutan pak Kapolda. Beliau bahkan meminta agar KPU Sumut selalu mengkoordinasikan berbagai persoalan keamanan pemilu kepada mereka,\" pungkasnya."/>
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara menyampaikan sejumlah informasi yang dinilai sebagai titik rawan Pemilu 2019 kepada pihak kepolisian. Informasi tentang titik rawan ini disampaikan langsung oleh Ketua KPU Sumut, Yulhasni saat berkunjung ke Markas Polda Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019). Kedatangan rombongan KPU Sumut ini diterima langsung oleh Kapolda Sumtera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto yang didampingi para pejabat utama Polda Sumut.
"Kami menyampaikan beberapa titik kerawanan seperti proses distribusi surat suara dari KPU hingga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pencoblosan. Begitu juga sebaliknya, proses membawa surat suara pemilihan dari TPS hingga ke KPU," kata Yulhasni.
Yulhasni menjelaskan, proses distribusi surat suara ke TPS dan proses membawa surat suara dari TPS secara berjenjang hingga ke KPU menjadi momen yang dinilai menjadi titik rawan karena waktunya yang diperkirakan akan berlangsung hingga larut malam.
"Dari simulasi yang dilakukan KPU RI, proses perhitungan surat suara di TPS itu bisa sampai tengah malam. Jadi kan itu sangat rawan," ujarnya.
Selain kerawanan pada hari H, KPU Sumut menurut Yulhasni juga meminta dukungan dari pihak Polda Sumatera Utara dalam proses distribusi logistik pemilu yang saat ini sedang berlangsung.
"Kami mengalami kesulitan mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil seperti di Pulau Nias. Tadi kami sampaikan ke pak Kapolda agar dapat membantu pengamanannya," pungkasnya.
Informasi dari KPU Sumut ini sendiri menurut Yulhasni direspon sangat baik oleh Kapolda Sumut.
"Kami sangat senang dengan sambutan pak Kapolda. Beliau bahkan meminta agar KPU Sumut selalu mengkoordinasikan berbagai persoalan keamanan pemilu kepada mereka," pungkasnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara menyampaikan sejumlah informasi yang dinilai sebagai titik rawan Pemilu 2019 kepada pihak kepolisian. Informasi tentang titik rawan ini disampaikan langsung oleh Ketua KPU Sumut, Yulhasni saat berkunjung ke Markas Polda Sumatera Utara, Selasa (12/3/2019). Kedatangan rombongan KPU Sumut ini diterima langsung oleh Kapolda Sumtera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto yang didampingi para pejabat utama Polda Sumut.
"Kami menyampaikan beberapa titik kerawanan seperti proses distribusi surat suara dari KPU hingga ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pencoblosan. Begitu juga sebaliknya, proses membawa surat suara pemilihan dari TPS hingga ke KPU," kata Yulhasni.
Yulhasni menjelaskan, proses distribusi surat suara ke TPS dan proses membawa surat suara dari TPS secara berjenjang hingga ke KPU menjadi momen yang dinilai menjadi titik rawan karena waktunya yang diperkirakan akan berlangsung hingga larut malam.
"Dari simulasi yang dilakukan KPU RI, proses perhitungan surat suara di TPS itu bisa sampai tengah malam. Jadi kan itu sangat rawan," ujarnya.
Selain kerawanan pada hari H, KPU Sumut menurut Yulhasni juga meminta dukungan dari pihak Polda Sumatera Utara dalam proses distribusi logistik pemilu yang saat ini sedang berlangsung.
"Kami mengalami kesulitan mendistribusikan logistik pemilu ke daerah-daerah terpencil seperti di Pulau Nias. Tadi kami sampaikan ke pak Kapolda agar dapat membantu pengamanannya," pungkasnya.
Informasi dari KPU Sumut ini sendiri menurut Yulhasni direspon sangat baik oleh Kapolda Sumut.
"Kami sangat senang dengan sambutan pak Kapolda. Beliau bahkan meminta agar KPU Sumut selalu mengkoordinasikan berbagai persoalan keamanan pemilu kepada mereka," pungkasnya.