Konstelasi Menuju Pemilu 2024, Sosok Airlangga Hartarto Figur Paling Lengkap

Laporan : NETWORK

Kamis, 17 Juni 2021 | 18:30

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto/Dok

Dalam konstelasi menuju Pemilu 2024, sosok Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dinilai sebagai figur yang paling lengkap. Ia bisa menjadi king maker, sekaligus calon presiden ataupun calon wakil presiden potensial.

Setidaknya, demikian gambaran yang terekam dalam survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA bertema "3 King/Queen Maker Pilpres 2024 dan Komplikasinya!" yang dirilis, Kamis (16/6).

"Airlangga sosok paling lengkap. Disamping sebagai King/Queen Maker 2024, juga potensial menjadi King (Capres) atau wakil King (Cawapres)," ujar Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.

Adjie menuturkan, ada tiga King/Queen Maker yang akan menjadi penentu konstelasi Pilpres 2024 mendatang. Di antaranya, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Alasannya, ketiga ketua umum parpol itu setidaknya sudah mengantongi 3/4 suara dan satu tiket penuh untuk mengusung Capres dan Cawapres pada 2024 nanti. Yakni, 20 persen kursi di DPR RI atau 25 persen suara.

Berbeda dengan Airlangga, Megawati maupun Prabowo dinilai LSI Deny JA masih kurang lengkap, lantaran hanya bisa menjadi King/Queen Maker tanpa maju sebagai Capres maupun Cawapres di Pemilu 2024.

"Megawati hanya sebagai King/Queen Maker 2024. Tak lagi menjadi King atau Queen-nya lagi, karena bukan eranya lagi," tuturnya.

Adapun Prabowo, disamping sebagai King/Queen Maker 2024, juga potensial menjadi King (capres).

“Tapi, tak lagi berminat menjadi Cawapres. Karena naik pangkat menjadi capres dua kali (2014, 2019)," ujar Adjie.

Dijelaskan, survei ini digelar pada 27 Mei sampai 4 Juni 2021 dengan 1.200 responden dari 34 provinsi di Indonesia. Survei menggunakan wawancara secara tatap muka (face to face interview) .

Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif (analisis media dan indepth interview), untuk memperkuat temuan dan analisa ini. Adapun margin of error (MoE) survei ini adalah sebesar +/- 2,9%.