Partai Golkar terus menunjukkan elektabilitas yang meningkat jelang Pemilu 2024.
Hal ini berpeluang besar membuat mereka menjadi pemenang dan menyingkirkan PDI Perjuangan yang kini sedang berupaya mempertahankan prestasi sebagai pemenang pemilu.
Direktur Pusat Data Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI), Alamsyah Wijaya mengatakan berdasarkan survei terbaru menunjukkan publik memang masih cenderung untuk memilih PDIP ketika digelar pemilu di tanah air di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu meraih 17,3 persen.
"Namun, kondisi ini harus diwaspadai oleh PDIP. Sebab, Partai Golkar menguntit PDIP dengan selisih yang sangat tipis. Golkar berada di urutan kedua dengan 17,1 persen alias berselisih 0,2 persen saja. Di urutan ketiga ada Partai Gerindra dengan 16,2 persen. Hasil ini lebih tinggi dibanding Pemilu 2019 lalu," katanya, Selasa (26/10/2021).
Peningkatan elektabilitas Golkar dan Gerindra ini menruut Alamsyah tidak terlepas dari kebijakan partai politik tersebut yang konsisten mendukung Jokowi.
"Meningkatnya tingkat keterpilihan Golkar dan Gerindra tidak lepas dari sikap politik Golkar dan Gerindra yang konsisten mendukung pemerintahan Jokowi," ujarnya.
Kemudian didukung oleh suara NU yang masih konsisten, membawa PKB menduduki peringkat keempat dengan 8,7%. Sementara karena setia berada di luar pemerintahan membuat publik yang tidak puas dengan pemerintah akan memilih PKS yang mendapatkan 7.1%.
Diisusul oleh Nasdem (6,7%), PAN (4,7%), Partai Demokrat (3,8%), PPP (3,2%), Perindo (2,9%).
Satu hal yang menarik, meski baru dideklarasikan 4 bulan lagi, Prima sudah mampu meraih 2,3 persen. Unggul dari Garuda (2,1 persen), PSI (1,8 persen). Hanura (1,2 persen), PBB (1,2 persen), Partai Ummat (1,1 persen), Partai Gelora (1,1 persen), Partai Berkarya (0,8 persen), dan PKPI (0,7 persen).
Survei LKPI bertajuk "Mengukur Persepsi/Opini Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah Dan Kondisi Politik Nasional Di Era Covid 19” ini bertujuan untuk memotret kondisi sosial, ekonomi, dan politik selama terjadi pandemi Covid-19.
Sampel survei berjumlah 1.820 responden yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia, dengan margin of error (MoE) sebesar ±2,3 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Sementara pengumpulan data dilakukan pada 10 hingga 24 Oktober 2021 melalui wawancara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat oleh enumerator dengan instrumen kuesioner.
© Copyright 2024, All Rights Reserved