Desakan agar audit total dilakukan terhadap KMP Ihan Batak masih bermunculan pasca insiden jatuhnya mobil avanza ke Danau Toba akibat putusnya sling run door (tangga masuk) milik kapal ferry tersebut.
Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara, Oloan Simbolon menilai audit menyeluruh sangat diperlukan untuk mencegah kejadian yang sama berulang kembali dan untuk mencari pihak yang harus mempertanggungjawabkan insiden yang menyebabkan korban jiwa tersebut.
"Bukan hanya persoalan ram door yang harus diperiksa, akan tetapi semua pembuatan KMP Ferry Ihan Batak harus diaudit total. Jangan jangan semua spesifikasi kapal ferry Roro itu yang sudah ditentukan tidak memenuhi sesuai standar, dan bila perlu para pegawai dan nahkoda kapal juga harus intens diperiksa," katanya kepada wartawan, Sabtu (5/6/2021).
Oloan menyebutkan, selama ini layanan penyeberangan di Danau Toba belum pernah menimbulkan insiden seperti ini. Layanan yang dimaksudnya adalah kapal Ferry KM Tao Toba milik swasta yang melayani penyeberangan Tomok-Ajibata.
"Makanya harus diaduit total," pungkasnya.
Diketahui insiden mobil jatuh terjadi pada Senin 31 Mei 2021 lalu di Dermaga Ambarita, Simanindo. Dalam insiden ini seorang warga bernama Desy Marizdayani, 32 tahun, warga Tebing Tinggi meninggal dunia setelah terjebak didalam mobil.
Beberapa warga lainnya mengalami luka yakni Hj Farida, 72 tahun, warga Tebing Tinggi; H Zulkarnain Tanjung, 76 tahun, warga Tebing Tinggi, dan Neini Syafrina, 33 tahun, warga Pematang Siantar.
Pihak Polres Samosir sejauh ini masih melakukan penyelidikan dan belum menetapkan pihak yang bertanggungjawab atas insiden tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved