Puluhan anggota klub senam sehat di Kecamatan Puspahiang, Tasikmalaya, terpapar COVID-19. Total warga yang terpapar mencapai 21 orang. Sementara, puluhan orang lainya masih menunggu hasil Swab hingga Sabtu (6/3).
"Benar ada klaster Club Senam Sehat Desa. Mereka ini justru melakukan perjalanan ke luar daerah tepatnya ke Gunung Papandayan acara tahunan. Total yang terpapar sampai Sabtu pagi ada 21 orang itu terdiri dari anggota Club, keluarga dan kontak erat," kata Kabid P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi, Sabtu (06/3).
Sebelumnya, mereka melakukan perjalanan menuju kawasan Gunung Papandayan pada Minggu (14/2/21). Total sebanyak 40 orang berangkat menggunakan Bus untuk acara tahunan. Mereka kemudian bergabung dengan klub senam dari Bandung.
Paparan COVID-19 terdeteksi setelah dilakukan pemeriksaan swab terhadap 9 anggota klub senam dan keluarganya. Hasilnya 8 orang dinyatakan positif COVID-19. Satgas COVID-19 kemudian melakukan swab masal terhadap 25 orang anggota senam dan kontak erat pada 3 Maret 2021. Hasilnya 13 orang positif COVID-19, 6 merupakan anggota klub senam, serta sisanya kontak erat.
"Jadi awalnya 1 Maret ada yang mengeluh satu orang. Kemudian dilakukan swab terhadap 9 orang. Hasilnya 8 positif, 1 negatif. Anggota klub senam ini masih ada yang belum swab. Kita akan minta dan wajibkan mereka diswab sama kontak eratnya. Untuk putus COVID-19," tambah Atang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya mengimbau agar Satgas COVID-19 kecamatan lakukan PPKM mikro untuk antisipasi penyebaran COVID-19 semakin meluas.
"Saya imbau satgas di tingkat desa dan kecamatan untuk lakukan PPKM. Penting sekali tiap desa harus ada tempat isolasi mandiri, tiap desa harus lakukan pemantau masyarakatnya yang keluar masuk," ujar Atang.
Satgas Covid 19 Kabupaten Tasikmalaya mengharuskan seluruh pasien COVID-19 yang terpapar dari kluster senam ini jalani isolasi terpusat. "PPKM mikro tidak ada istilah isolasi mandiri, yang ada isolasi terpusat di kecamatan. Kita dorong itu." Kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Rimsyahtono.
Sementara itu, Ketua Klub Senam Sehat Puspahiang Dewi enggan disalahkan dengan munculnya klaster klub senam sehat. Menurutnya paparan COVID-19 tidak berhubungan dengan kegiatan di Gunung Papandayan pada 14 Februari lalu. Meski diakuinya sepulang dari Garut, ada anggota yang kecapean.
"Jangan menyalahkan kegiatan di Papandayan. Ada yang sakit pulang di Papandayan karena kecapean. Pulang dari Papandayan sudah lama tanggal 14 Februari," kata Dewi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved