Masa pandemi Covid-19 yang penuh dengan serba ketidakpastian ternyata berdampak besar terhadap kesehatan mental. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak juga ikut terdampak. Untuk itu, diharapkan para orang tua proaktif memperhatikan kondisi mental anak di masa pandemi.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Penggerak (TP) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Edy Rahmayadi usai mengikuti Seminar Nasional Parenting Akbar 'Menjaga Kesehatan Mental Anak di Masa Pandemi' secara virtual, Sabtu (26/9), dari Rumah Dinas Gubernur Sumut, Jalan Sudirman Nomo 41 Medan.
"Seperti yang saya simak saat ikut seminar, jika kesehatan mental anak terganggu dampak buruknya bisa jangka panjang hingga ia dewasa. Para orang tua, masa-masa pandemi ini memang sulit. Tetapi kita harus tetap kuat demi anak-anak kita. Perhatikan kesehatan mental mereka," ujar Nawal.
Menjaga kesehatan mental anak, lanjut Nawal, dapat dilakukan dengan menciptakan suasana yang penuh kasih sayang, positif, kondusif dan aman di dalam rumah.
"Mungkin tidak mudah, apalagi ditambah dengan masalah ekonomi. Pesan saya kuatkan hati kita dengan ibadah," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia (RI) Nadiem Anwar Makarim dalam seminar mengatakan bahwa untuk menjaga kesehatan mental anak, para orang tua diharuskan terlebih dahulu melihat ke dalam diri sendiri. Memastikan diri dan pasangan tidak stres yang berujung pada ketidakharmonisan keluarga.
"Luangkan waktu untuk memberikan kasih sayang, bermain dan berbincang untuk mengetahui kondisi atau perasaan anak. Jangan sibuk dengan gawai dan melupakan anak. Jika anak bermain gawai, pantau dan awasi apa yang mereka buka," ucap Nadiem.
Seminar Nasional Parenting Akbar ini diikuti sekitar 11.000 peserta dari seluruh Indonesia yang diselenggarakan Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM) bersama Indonesia Heritage Foundation (IHF).
© Copyright 2024, All Rights Reserved