Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi telah mengirimkan 6 nama pejabat eselon II Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk dipilih menjadi Penjabat (Pj) kepala daerah di Kota Tebing Tinggi dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
"Tiga untuk Tebingtingi dan 3 untuk calon di Tapanuli Tengah, nanti mereka yang memilih itu," kata Edy Rahmayadi kepada wartawan, Senin (9/5/2022).
Informasi yang diperoleh nama pejabat Pemprovsu yang diajukan untuk Pj Bupati Tapanuli Tengah yakni Afifi Lubis yang kini menjabat Pj Sekda Sumut sekaligus Sekretaris DPRD Sumatera Utara, kemudian Asren Nasution yang kini menjabat Kepaa Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provsu dan Kaiman Turnip yang kini menjabat Staff Ahli Gubernur Bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur dan Pemberdayaan masyarakat sekaligus Plt Kadis Kominfo Sumatera Utara.
Sedangkan untuk Tebing Tinggi adalah Baharuddin Siagian yang kini menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara, Nurlela yang kini menjabat Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Aprilla H Siregar yang menjabat Kepala Biro Organisasi Setda Provsu.
Pemilihan nama-nama pejabat tersebut mendapat sorotan dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi (Alamp Aksi). Mereka meminta meminta agar Gubernur Sumatera Utara jeli dalam memilih pejabatnya untuk menempati posisi pj kepala daerah tersebut. Sebab, tidak dipungkiri jika beberapa nama pejabat yang diusulkan oleh Edy adalah pejabat yang pernah menjadi sorotan karena pernah bermasalah.
"Berdasarkan informasi yang kami terima, nama-nama pejabat yang diusulkan pada dua daerah tersebut kerap menjadi sorotan karena pernah diperiksa terkait dugaan bermasalah dengan korupsi," kata Ketua Alamp Aksi, Eka Armada dalam keterangan tertulis kepada redaksi akhir pekan lalu.
Tidak hanya kerap diperiksa terkait kasus dugaan korupsi, kinerja beberapa pejabat yang diusulkan oleh Edy Rahmayadi juga kerap menjadi pejabat yang terkena evaluasi kinerja sehingga dirotasi dari jabatannya.
"Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi terkesan main-main. Ada puluhan Pejabat OPD yang memiliki trackrecord begitu bagus, kenapa yang diusulkan calon yang diketahui sampai hari ini masih terseret-seret namanya dalam dugaan kasus korupsi," ujarnya.
Pernyataan Edy Rahmayadi yang selalu menempatkan pejabat terbaik menurut Eka harusnya dibuktikan dengan pemilihan nama-nama calon Pj kepala daerah ini. Hal ini menurutnya tidak sulit dilihat mengingat kemajuan teknologi membuat jejak digital masing-masing akan mudah terlihat terutama jika pernah bermasalah dengan hukum.
"Sekarang zaman sudah canggih, searching di google, jejak karir pejabat bermasalah itu jelas masih terpampang, serta belum clean and clear. Jadi kita bingung, acuan penetapan nama yang diusulkan nama-namanya menjadi Pj itu apa? prestasinya untuk layak dipromosikan serta diyakini mampu menjadi Pj Kepala Daerah itu apa?," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved