Peredaran narkoba tetap menjadi bisnis gelap yang terindikasi masih terus berlanjut dengan lancar meski situasi perekonomian masyarakat terdampak pandemi covid-19.
Demikian disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Utara, Brigjen Pol Atrial dalam talkshow Hari Anti Narkotika Internasional 2021 dengan thema Membangun Ruang Kreatif Dalam Upaya Menghindari Bahaya Narkoba yang diorganisir oleh Kampung Sendiri, di Taman Lili Suheri, Medan, Sabtu (26/6/2021).
"Ini menjadi hal yang ironis. Pertanyaannya mengapa hal ini terjadi? inilah karena kecanduan yang dialami oleh para pemakai," katanya.
Lantas kata Atrial, darimana para pecandu mendapatkan uang untuk membelinya?. Hal inilah yang menurutnya kerap memunculkan persoalan lain termasuk pelanggaran hukum. Karena para pecandu akan menjual segala barang-barang dari rumah mereka bahkan mencuri dan melakukan aksi perampokan hanya untuk mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhannya akan narkoba.
"Maka inilah yang harus menjadi upaya kita untuk mencegah adanya orang yang terjerat dalam penggunaan narkoba, karena dampak negatifnya sangat besar di tengah masyarakat," ungkapnya.
Atrial mengakui BNN dan BNNP merupakan leading sektor dalam upaya pencegahan, pemberantasan hingga rehabilitasi terhadap para pencandu narkoba. Namun hal ini menurutnya tidak akan berhasil tanpa adanya campur tangan dan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat yang dimulai dari keluarga.
"Dari keluargalah kita harus memulai pembelajaran untuk pencegahan itu. Pastikan anak, istri, suami dan anggota keluarga kita tidak terpengaruh narkoba. Kalau itu sudah terjadi baru lanjut ke tetangga, lingkungan, masyarakat dan lebih luas lagi," pungkasnya.
Selain Brigjen Atrial, talkshow ini menghadirkan pembicara lain seperti Wali Kota Medan Bobby Nasution, tokoh pemuda Hasanul Jihadi dan Ketua DPW Gannas Sumater Utara, Emirsyah Harahap.
© Copyright 2024, All Rights Reserved