RMOLSumut. Kenalan di Facebook, lalu Indri dan Sam (nama samaran) berteman di dunia maya. Detik demi detik pertemanan mereka kian karib saja. Sampai satu hari, keduanya janjian untuk bertemu pertama kalinya.
Indri mau diajak ketemuan. Awalnya, mereka janjian di Alun-Alun Sidoarjo. Selanjutnya, mereka jalan-jalan ke Taman Apkasi Porong. Maklum. Komunikasi yang terjalin intensif di media sosial ciptaan Marck Zuckerberg itu membuat kedua insan ini merasa sudah sedemikian dekat.
''Boncengan dengan motor saya,'' jelasnya seperti diberitakan JPNN, Kamis (13/6).
Motor yang dipakai adalah Honda Beat nopol W 2555 ZZ. Nah, saat perjalanan pulang, pelaku yang memboncengkan Indri menghentikan motor di halte. Indri diturunkan.
Dia beralasan ditunggu temannya di sekitar RS Pusdik Gasum. Korban yang sudah merasa akrab tidak curiga.
Indri menuruti permintaan tersebut. Sial, setelah menunggu dua jam, Indri baru sadar menjadi korban penipuan.
Indri sudah berupaya menghubungi nomor telepon yang diberikan pelaku. Namun, ketika ditelepon, nomor itu sudah mati.
Indri akhirnya melaporkan pengalaman pahit tersebut ke polisi. ''Akun Facebook-nya juga sudah hilang,'' keluhnya.[top]
- Tim Monitoring Satgas Covid-19 Sumut Terus Tegakkan PPKM
- Polhut Menangkap 7 Orang Pelaku Pembalakan Hutan Tahura Dan Sipirok
- Nyambi Jualan Sabu, Juragan Bakso Ditangkap Di Labuhanbatu
Baca Juga
RMOLSumut. Kenalan di Facebook, lalu Indri dan Sam (nama samaran) berteman di dunia maya. Detik demi detik pertemanan mereka kian karib saja. Sampai satu hari, keduanya janjian untuk bertemu pertama kalinya.
Indri mau diajak ketemuan. Awalnya, mereka janjian di Alun-Alun Sidoarjo. Selanjutnya, mereka jalan-jalan ke Taman Apkasi Porong. Maklum. Komunikasi yang terjalin intensif di media sosial ciptaan Marck Zuckerberg itu membuat kedua insan ini merasa sudah sedemikian dekat.
''Boncengan dengan motor saya,'' jelasnya seperti diberitakan JPNN, Kamis (13/6).
Motor yang dipakai adalah Honda Beat nopol W 2555 ZZ. Nah, saat perjalanan pulang, pelaku yang memboncengkan Indri menghentikan motor di halte. Indri diturunkan.
Dia beralasan ditunggu temannya di sekitar RS Pusdik Gasum. Korban yang sudah merasa akrab tidak curiga.
Indri menuruti permintaan tersebut. Sial, setelah menunggu dua jam, Indri baru sadar menjadi korban penipuan.
Indri sudah berupaya menghubungi nomor telepon yang diberikan pelaku. Namun, ketika ditelepon, nomor itu sudah mati.
Indri akhirnya melaporkan pengalaman pahit tersebut ke polisi. ''Akun Facebook-nya juga sudah hilang,'' keluhnya.[top]
- Munaslub AMPHURI Sah Secara Hukum
- Poldasu Selidiki Kasus Gas Beracun di Madina
- Pesta Narkoba, IPW: Kapolsek Astana Anyar Dan 11 Anak Buahnya Pantas Dihukum Mati