Kecelakaan maut yang menewaskan 10 orang di Cibubur pada Senin (18/7/2022) lalu memunculkan keprihatinan dari berbagai kalangan masyarakat.
Menurut mereka pengusutan terhadap kasus ini menjadi penting agar menjadi pembelajaran bagi semua pihak dengan harapan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Tokoh masyarakat Sumatra Utara, Suryani Paskah Naiborhu secara khusus meminta agar pemeriksaan tidak hanya dialamatkan kepada sopir truk pengangkut BBM yang naas tersebut. Akan tetapi pemeriksaan juga perlu dilakukan terhadap perusahaan vendor (outsourching) yakni PT Pertamina Training and Consulting (PTC) yang ditunjuk oleh PT Pertamina Patra Niaga dalam mengelola sopir truk pengangkut BBM mulai dari penggajian hingga pelatihan.
Polisi perlu melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan karena ada dugaan bahwa kecelakaan terjadi akibat supir yang baru pertama kali membawa truk pengangkut BBM melewati rute Cibubur. Sehingga dapat dikatakan jika supir ini belum berpengalaman melewati rute itu.
"Jika hal ini benar, tentu sangat disayangkan. Seyogyanya PT Pertamina Training and Consulting (PTC) harus melakukan training/ pelatihan terlebih dahulu kepada supir yang akan mengangkut BBM ke suatu lokasi. Misalnya supir tersebut jika nantinya akan ditugaskan ke suatu daerah (rute) baru, maka dia harus menjadi supir pendamping dulu atau jangan langsung menjadi supir utama. Nah supir utama itu haruslah yang sudah sering bawa truk pengangkut bbm ke daerah tersebut ,sehingga dia dapat membagi pengalamannya kepada supir pendamping," katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/7/2022).
Sosok yang menjabat Wakil Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (Wabendum DPP GAMKI) menambahkan, PT Pertamina Patra Niaga selaku anak perusahaan Pertamina yang mengurusi sektor hilir migas tentu sudah jauh-jauh hari menyusun jadwal penyaluran BBM lengkap dengan rute dan nama supir. Jadwal inilah yang menjadi pegangan vendor (outsourcing) tersebut. Seyogyanya ketika perusahaan vendor ini telah menerima jadwal tersebut, maka dia harus melakukan pelatihan supir, karena hal ini menjadi tanggungjawab vendor.
Suryani Paskah Naiborhu menekankan pentingnya penguasaan lapangan atau suatu rute untuk supir. Sebab hal itu dapat menjaga kewaspadaan supir sekaligus meminimalisir hal- hal yang tidak diinginkan.
"Dan perusahaan yang menaungi supir tersebut tentunya sudah memperhitungkan hal tersebut. Sehingga supir dapat membawa kendaraan dengan lebih aman," ujarnya.
Suryani Paskah Naiborhu berharap bahwa pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian tidak berhenti pada supir dan kernet saja. Namun juga kepada pihak perusahaan pengelola yang mengelola supir itu agar dapat memberikan informasi yang lengkap dan dapat menjadi bahan evaluasi agar kecelakaan maut seperti ini tidak terulang. "Dan kita semua berharap agar peristiwa seperti ini jangan terulang kembali. Nyawa manusia sangat berharga," jelasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved