Keberhasilan polisi dalam mengungkap kasus penembakan wartawan Mara Salem Harahap di Simalungun mendapat apresiasi dari Barisan Relawan Jokowi Presiden (BaraJP).
"Kita mengapresiasi kerja cepat tersebut, ini membuktikan kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Kapoldasu Irjen Panca Putra Simanjuntak, Kapolres Simalungun AKBP Agus Waluyo, menaati apa yang diucapkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu terkait premanisme," kata Ketua BaraJP Sumut, Heryanson Munthe, Sabtu (26/6/2021).
Pengungkapan kasus ini menurut Heryanson harus tetap menjadi momen untuk menyadarkan seluruh pihak dalam memandang kalangan pers. Perlindungan terhadap para wartawan merupakan hal yang harus dilakukan atas kinerjanya menjalankan tugas jurnalistik sebagaimana diatur dalam UU Pers nomor 40 tahun 1999.
"Ada ratusan kasus kekerasan yang dialami wartawan, ini merupakan PR lanjutan, tidak jarang kekerasan yang dialami wartawan banyak berkaitan dengan Narkoba, judi dan premanisme, kita berharap dengan diungkapnya kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua, bahwa negara kita ini negara hukum, jika ada wartawan yang salah silahkan ada proses hukum, karena wartawan juga bekerja dilindungi UU PERS," kata sosok yang akrab disapa Hanson ini.
Ia juga berharap dengan wartawan juga dapat meningkatkan profesionalisme dalam menuliskan berita, mematuhi kode etik jurnalis, UU PERS sehingga beritanya dapat bermanfaat bagi masyarakat.
Dalam kasus Marsal Harahap, ia juga mengapresiasi Pangdam I/BB Mayjen TNI Hasanuddin karena memberi perhatian khusus dan juga hadir di Siantar dimana salah satu tersangkanya diduga oknum TNI.
Diketahui, Marasalem Harahap atau akrab disapa Marsal, seorang wartawan sekaligus pemilik media online di Pematang Siantar meninggal dunia setelah ditembak oleh orang tidak dikenal. Korban tewas ditembak di dalam mobil, tak jauh dari rumahnya di Karang Anyer, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu 19 Juni 2021 dini hari.
© Copyright 2024, All Rights Reserved