Kasus dugaan suap yang menjerat Kajari Bondowoso, Puji Triasmoro dan Kasi Pidsus Bondowoso, Alexander Silaen telah menciderai integritas Kejaksaan.
- Geledah Rumah Kajari Bondowoso, KPK Amankan Catatan Aliran Uang
- Dugaan Konflik Kepentingan Yang Bikin KPK Tebang Pilih Selesaikan Kasus Suap DPRD Sumut
- Absen Saat RPH, Anwar Bersumpah Sakit dan Ketiduran
Baca Juga
“Integritas lembaga Kejaksaan yang merupakan garda terdepan penegakan hukum ternoda dan patut menjadi perhatian bersama. Kasus tangkap tangan ini menunjukkan bahwa tindakan pembersihan korupsi masih menjadi tugas berat,” kata pengamat politik kebijakan publik Universitas Indonesia, Vishnu Juwono seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (18/11/2023).
Kasus tangkap tangan ini juga menjadi titik kritis bahwa reformasi penegakan hukum perlu diperkuat.
Sebab jauh sebelum tangkap tangan Kajari Bondowoso, kasus korupsi sudah bukan hal baru menjerat para jaksa. Salah satu yang cukup menyorot perhatian adalah kasus suap Jaksa Pinangki dari terpidana hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra.
Bahkan secara beruntun, kasus korupsi juga menimpa lembaga pengawas, seperti BPK hingga lembaga eksekutif Kemenkumham, yang turut mengawasi keberlanjutan integritas lembaga penegak hukum.
“Ini menunjukkan perlunya evaluasi mendalam terhadap sistem internal untuk memastikan keberlanjutan reformasi Kejaksaan. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan pembentukan Tim Khusus Pelaksanaan Reformasi Kejaksaan melibatkan tokoh independen," tandasnya.
- Diungkap Pengacara, Sosok Pengirim Pesan ke SYL Ternyata Bukan Firli Bahuri
- Agus Rahardjo Membuka Tabir Grand Korupsi Tidak Lepas dari Peran Kepemimpinan Nasional
- Selain Firli, Polisi juga Periksa Dirjen Kemenkumham Anom Wibowo