Perseteruan antara Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi dengan partai Golkar ternyata memicu keprihatinan dari kalangan internal partai berlambang Beringin tersebut.
Mereka menilai, hal ini terjadi karena adanya oknum-oknum yang memanfaatkan partai untuk berpihak terhadap pihak-pihak yang tidak sejalan dengan Edy Rahmayadi.
Hal ini disampaikan Kader Golkar Medan, Eka Pramudya dalam keterangannya kepada RMOLSumut, Rabu (14/9/2022). Menurut pengamatannya, sikap Golkar yang terang-terangan mulai menunjukkan sikap perlawanan terhadap Edy Rahmayadi terjadi pasca adanya konflik kepemilikan PSMS Medan.
“Saya melihat adanya perubahan sikap Golkar itu terjadi setelah pak Edy berkonflik terkait kepemilikan klub PSMS Medan dengan seseorang yang memiliki hubungan kekeluargaan dengan petinggi Golkar Sumut. Ini sangat memprihatinkan, jika kemudian Golkar diikut-ikutkan untuk melawan Edy Rahmayadi,” katanya.
Mantan Ketua Mantan Ketua Golkar Kecamatan Medan Petisah ini menjelaskan, kader Golkar Sumut pada 2018 terlibat aktif dalam memperjuangkan kemenangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah. Hal yang sama juga terjadi pada Pilkada Medan 2020, Golkar Medan berhasil mewujudkan tekad memenangkan Bobby-Aulia.
"Kita berdarah-darah. Jangan ada oknum-oknum yang mencoba menjauhkan Golkar dengan pemerintahan baik Sumut maupun Kota Medan," tegas Eka.
Di sisi lain, Eka juga menyinggung banyaknya kader Golkar Medan di kecamatan yang mulai berpindah ke partai lain. Hal ini menurutnya menjadi pertanda adanya ketidakpuasan atas kepengurusan saat ini.
"Medan Maimun, Medan Perjuangan, Medan Polonia, Medan Deli, Medan Marelan dan kecamatan lain yang dikabarkan menyusul. Ini jangan dianggap biasa," tukas Eka.
Ia kemudian menyebutkan beberapa nama seperti Samsir Pohan yang pernah jadi Wakil Ketua Bidang Organisasi Golkar Sumut bahkan sempat digadang-gadang jadi calon pemimpin masa depan Golkar Sumut namun kini bergabung di Gerindra Sumut.
“Banyak yang menyayangkan kenapa Mantan Ketum Badko HMI Sumut itu dibiarkan nyeberang ke Parpol lain. Kemudian ada nama Moko Panggabean ke Gerindra, Iswanda Ramli yang hijrah ke Demokrat, Romauli Silalahi ke PAN, Bebby mantan Ketua KPPG Medan yang hijrah ke NasDem,” pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved