Agus kembali menegaskan, penggeledahan yang mereka lakukan di rumah Direktur PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) tersebut murni sebagai bagian dari upaya pengungkapan kasus dugaan alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan yang terjadi di Langkat. Ia sangat menyayangkan adanya tudingan yang menyebut proses penegakan hukum yang mereka lakukan tersebut berkaitan dengan hal-hal politis.
Secara pribadi Agus mengaku tidak tersinggung, namun karena hal ini menyangkut nama institusi Polri, maka Polri akan meminta pertanggungjawaban atas tudingan tersebut. Ia sendiri membantah kemungkinan untuk berdamai dengan pelaku.
\"Saya nggak tersinggung orang mau ngomong apa, saya nggak perduli. Tapi kan anggota polisi hampir 450.000 jumlahnya di seluruh Indonesia. Kalau mau dengan Polisi damai, ya dengan pak Kapolri. Karena yang menjadi wakil representasi polisi adalah pak Kapolri,\" pungkasnya.
Diketahui video penggeledahan rumah Dodi beberapa waktu lalu menjadi viral. Dalam video tersebut seorang wanita merekam dua orang anggota Polri dan menanyakan alasan mereka menggelah rumah tersebut. Ia juga mengancam akan memviralkan video tersebut.
\"Saya viral kan ini pak pasti. Alasannya apa kemari? Alasannya apa, nggak jelas ya. Kami diwajibkan pilih 01 kami nggak mau, inilah makanya kalian datang kan, pengkhianat,\" kata wanita di video tersebut." itemprop="description"/>
Agus kembali menegaskan, penggeledahan yang mereka lakukan di rumah Direktur PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) tersebut murni sebagai bagian dari upaya pengungkapan kasus dugaan alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan yang terjadi di Langkat. Ia sangat menyayangkan adanya tudingan yang menyebut proses penegakan hukum yang mereka lakukan tersebut berkaitan dengan hal-hal politis.
Secara pribadi Agus mengaku tidak tersinggung, namun karena hal ini menyangkut nama institusi Polri, maka Polri akan meminta pertanggungjawaban atas tudingan tersebut. Ia sendiri membantah kemungkinan untuk berdamai dengan pelaku.
\"Saya nggak tersinggung orang mau ngomong apa, saya nggak perduli. Tapi kan anggota polisi hampir 450.000 jumlahnya di seluruh Indonesia. Kalau mau dengan Polisi damai, ya dengan pak Kapolri. Karena yang menjadi wakil representasi polisi adalah pak Kapolri,\" pungkasnya.
Diketahui video penggeledahan rumah Dodi beberapa waktu lalu menjadi viral. Dalam video tersebut seorang wanita merekam dua orang anggota Polri dan menanyakan alasan mereka menggelah rumah tersebut. Ia juga mengancam akan memviralkan video tersebut.
\"Saya viral kan ini pak pasti. Alasannya apa kemari? Alasannya apa, nggak jelas ya. Kami diwajibkan pilih 01 kami nggak mau, inilah makanya kalian datang kan, pengkhianat,\" kata wanita di video tersebut."/>
Agus kembali menegaskan, penggeledahan yang mereka lakukan di rumah Direktur PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) tersebut murni sebagai bagian dari upaya pengungkapan kasus dugaan alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan yang terjadi di Langkat. Ia sangat menyayangkan adanya tudingan yang menyebut proses penegakan hukum yang mereka lakukan tersebut berkaitan dengan hal-hal politis.
Secara pribadi Agus mengaku tidak tersinggung, namun karena hal ini menyangkut nama institusi Polri, maka Polri akan meminta pertanggungjawaban atas tudingan tersebut. Ia sendiri membantah kemungkinan untuk berdamai dengan pelaku.
\"Saya nggak tersinggung orang mau ngomong apa, saya nggak perduli. Tapi kan anggota polisi hampir 450.000 jumlahnya di seluruh Indonesia. Kalau mau dengan Polisi damai, ya dengan pak Kapolri. Karena yang menjadi wakil representasi polisi adalah pak Kapolri,\" pungkasnya.
Diketahui video penggeledahan rumah Dodi beberapa waktu lalu menjadi viral. Dalam video tersebut seorang wanita merekam dua orang anggota Polri dan menanyakan alasan mereka menggelah rumah tersebut. Ia juga mengancam akan memviralkan video tersebut.
\"Saya viral kan ini pak pasti. Alasannya apa kemari? Alasannya apa, nggak jelas ya. Kami diwajibkan pilih 01 kami nggak mau, inilah makanya kalian datang kan, pengkhianat,\" kata wanita di video tersebut."/>
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto memastikan kasus tudingan Polda Sumut melakukan penggeledahan di rumah Musa Idishah alias Dodi Shah beberapa waktu karena tidak bersedia mendukung 01 akan tetap diproses. Wanita yang merekam video dan menuduhkan hal tersebut sudah diketahui identitasnya dan akan segera diproses meskipun kabar terakhir yang bersangkutan disebut melarikan diri ke luar negeri.
"Kasusnya masih jalan. Kita sudah tahu orangnya. Inisialnya adalah W. ," ungkapnya kepada wartawan, Senin (18/2/2019).
Agus kembali menegaskan, penggeledahan yang mereka lakukan di rumah Direktur PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) tersebut murni sebagai bagian dari upaya pengungkapan kasus dugaan alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan yang terjadi di Langkat. Ia sangat menyayangkan adanya tudingan yang menyebut proses penegakan hukum yang mereka lakukan tersebut berkaitan dengan hal-hal politis.
Secara pribadi Agus mengaku tidak tersinggung, namun karena hal ini menyangkut nama institusi Polri, maka Polri akan meminta pertanggungjawaban atas tudingan tersebut. Ia sendiri membantah kemungkinan untuk berdamai dengan pelaku.
"Saya nggak tersinggung orang mau ngomong apa, saya nggak perduli. Tapi kan anggota polisi hampir 450.000 jumlahnya di seluruh Indonesia. Kalau mau dengan Polisi damai, ya dengan pak Kapolri. Karena yang menjadi wakil representasi polisi adalah pak Kapolri," pungkasnya.
Diketahui video penggeledahan rumah Dodi beberapa waktu lalu menjadi viral. Dalam video tersebut seorang wanita merekam dua orang anggota Polri dan menanyakan alasan mereka menggelah rumah tersebut. Ia juga mengancam akan memviralkan video tersebut.
"Saya viral kan ini pak pasti. Alasannya apa kemari? Alasannya apa, nggak jelas ya. Kami diwajibkan pilih 01 kami nggak mau, inilah makanya kalian datang kan, pengkhianat," kata wanita di video tersebut.
Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Agus Andrianto memastikan kasus tudingan Polda Sumut melakukan penggeledahan di rumah Musa Idishah alias Dodi Shah beberapa waktu karena tidak bersedia mendukung 01 akan tetap diproses. Wanita yang merekam video dan menuduhkan hal tersebut sudah diketahui identitasnya dan akan segera diproses meskipun kabar terakhir yang bersangkutan disebut melarikan diri ke luar negeri.
"Kasusnya masih jalan. Kita sudah tahu orangnya. Inisialnya adalah W. ," ungkapnya kepada wartawan, Senin (18/2/2019).
Agus kembali menegaskan, penggeledahan yang mereka lakukan di rumah Direktur PT Anugerah Langkat Makmur (ALAM) tersebut murni sebagai bagian dari upaya pengungkapan kasus dugaan alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan yang terjadi di Langkat. Ia sangat menyayangkan adanya tudingan yang menyebut proses penegakan hukum yang mereka lakukan tersebut berkaitan dengan hal-hal politis.
Secara pribadi Agus mengaku tidak tersinggung, namun karena hal ini menyangkut nama institusi Polri, maka Polri akan meminta pertanggungjawaban atas tudingan tersebut. Ia sendiri membantah kemungkinan untuk berdamai dengan pelaku.
"Saya nggak tersinggung orang mau ngomong apa, saya nggak perduli. Tapi kan anggota polisi hampir 450.000 jumlahnya di seluruh Indonesia. Kalau mau dengan Polisi damai, ya dengan pak Kapolri. Karena yang menjadi wakil representasi polisi adalah pak Kapolri," pungkasnya.
Diketahui video penggeledahan rumah Dodi beberapa waktu lalu menjadi viral. Dalam video tersebut seorang wanita merekam dua orang anggota Polri dan menanyakan alasan mereka menggelah rumah tersebut. Ia juga mengancam akan memviralkan video tersebut.
"Saya viral kan ini pak pasti. Alasannya apa kemari? Alasannya apa, nggak jelas ya. Kami diwajibkan pilih 01 kami nggak mau, inilah makanya kalian datang kan, pengkhianat," kata wanita di video tersebut.