Samsul juga menyebut acara tersebut terdapat nuansa kampanye dalam bentuk tanda tangan yang terdapat tulisan hastag 2019 ganti presiden serta foto paslon Capres Cawapres 02 yang diinisiasi oleh tokoh pendukung Prabowo Sandi. Selain itu nuansa kampanye juga menurutnya sangat mencolok. Sebab di lokasi tersebut massa juga ada hastag berisi dukungan dan dibumbui foto pasangan capres-cawapres.
\"Orang-orangnya juga tokoh politik, ada Caleg DPR RI, Calon DPD RI dan Caleg Kabupaten Kota,\" ungkapnya.
JPPR Sumut sangat berharap Bawaslu dapat menggunakan kewenangannya untuk mengusut Apel Siaga 222 tersebut.
\"Kita juga temukan dari hasil pantauan ada poster bertuliskan \'copot kapolda sumut\' dan hal ini juga diunggah pada media sosial. Kami anggap sama sekali gak ada hubungannya dengan kegiatan tersebut dan bisa mengarah masyarakat untuk menghasut dan dan membenci,\" tutup Mahasiswa Pascasarjana USU ini. " itemprop="description"/>
Samsul juga menyebut acara tersebut terdapat nuansa kampanye dalam bentuk tanda tangan yang terdapat tulisan hastag 2019 ganti presiden serta foto paslon Capres Cawapres 02 yang diinisiasi oleh tokoh pendukung Prabowo Sandi. Selain itu nuansa kampanye juga menurutnya sangat mencolok. Sebab di lokasi tersebut massa juga ada hastag berisi dukungan dan dibumbui foto pasangan capres-cawapres.
\"Orang-orangnya juga tokoh politik, ada Caleg DPR RI, Calon DPD RI dan Caleg Kabupaten Kota,\" ungkapnya.
JPPR Sumut sangat berharap Bawaslu dapat menggunakan kewenangannya untuk mengusut Apel Siaga 222 tersebut.
\"Kita juga temukan dari hasil pantauan ada poster bertuliskan \'copot kapolda sumut\' dan hal ini juga diunggah pada media sosial. Kami anggap sama sekali gak ada hubungannya dengan kegiatan tersebut dan bisa mengarah masyarakat untuk menghasut dan dan membenci,\" tutup Mahasiswa Pascasarjana USU ini. "/>
Samsul juga menyebut acara tersebut terdapat nuansa kampanye dalam bentuk tanda tangan yang terdapat tulisan hastag 2019 ganti presiden serta foto paslon Capres Cawapres 02 yang diinisiasi oleh tokoh pendukung Prabowo Sandi. Selain itu nuansa kampanye juga menurutnya sangat mencolok. Sebab di lokasi tersebut massa juga ada hastag berisi dukungan dan dibumbui foto pasangan capres-cawapres.
\"Orang-orangnya juga tokoh politik, ada Caleg DPR RI, Calon DPD RI dan Caleg Kabupaten Kota,\" ungkapnya.
JPPR Sumut sangat berharap Bawaslu dapat menggunakan kewenangannya untuk mengusut Apel Siaga 222 tersebut.
\"Kita juga temukan dari hasil pantauan ada poster bertuliskan \'copot kapolda sumut\' dan hal ini juga diunggah pada media sosial. Kami anggap sama sekali gak ada hubungannya dengan kegiatan tersebut dan bisa mengarah masyarakat untuk menghasut dan dan membenci,\" tutup Mahasiswa Pascasarjana USU ini. "/>
Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat Daerah Sumatera Utara menyayangkan acara Apel Siaga 222 di depan Mesjid Raya Al Mashun Medan Jumat (22/2/2019) kemarin. Kegiatan yang mengusung Deklarasi pemilu damai tersebut terindikasi menyusupkan konten kampanye yang mengarah kepada pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02.
Begitu dikatakan Pemantau Pemilu Samsul Halim Ritonga, melalui siaran pers pada awak media Sabtu(23/2).
"Apel Siaga 222 tersebut mengarahkan kegiatan kepada salah satu Capres-Cawaspres 02, themanya Lawan Kriminalisasi dan Kecurangan Pemilu juga menggiring ketidakpercayaan masyarakat terhadap penyelenggara, kita sayangkan sekali" ujarnya.
Samsul juga menyebut acara tersebut terdapat nuansa kampanye dalam bentuk tanda tangan yang terdapat tulisan hastag 2019 ganti presiden serta foto paslon Capres Cawapres 02 yang diinisiasi oleh tokoh pendukung Prabowo Sandi. Selain itu nuansa kampanye juga menurutnya sangat mencolok. Sebab di lokasi tersebut massa juga ada hastag berisi dukungan dan dibumbui foto pasangan capres-cawapres.
"Orang-orangnya juga tokoh politik, ada Caleg DPR RI, Calon DPD RI dan Caleg Kabupaten Kota," ungkapnya.
JPPR Sumut sangat berharap Bawaslu dapat menggunakan kewenangannya untuk mengusut Apel Siaga 222 tersebut.
"Kita juga temukan dari hasil pantauan ada poster bertuliskan 'copot kapolda sumut' dan hal ini juga diunggah pada media sosial. Kami anggap sama sekali gak ada hubungannya dengan kegiatan tersebut dan bisa mengarah masyarakat untuk menghasut dan dan membenci," tutup Mahasiswa Pascasarjana USU ini.
Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat Daerah Sumatera Utara menyayangkan acara Apel Siaga 222 di depan Mesjid Raya Al Mashun Medan Jumat (22/2/2019) kemarin. Kegiatan yang mengusung Deklarasi pemilu damai tersebut terindikasi menyusupkan konten kampanye yang mengarah kepada pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02.
Begitu dikatakan Pemantau Pemilu Samsul Halim Ritonga, melalui siaran pers pada awak media Sabtu(23/2).
"Apel Siaga 222 tersebut mengarahkan kegiatan kepada salah satu Capres-Cawaspres 02, themanya Lawan Kriminalisasi dan Kecurangan Pemilu juga menggiring ketidakpercayaan masyarakat terhadap penyelenggara, kita sayangkan sekali" ujarnya.
Samsul juga menyebut acara tersebut terdapat nuansa kampanye dalam bentuk tanda tangan yang terdapat tulisan hastag 2019 ganti presiden serta foto paslon Capres Cawapres 02 yang diinisiasi oleh tokoh pendukung Prabowo Sandi. Selain itu nuansa kampanye juga menurutnya sangat mencolok. Sebab di lokasi tersebut massa juga ada hastag berisi dukungan dan dibumbui foto pasangan capres-cawapres.
"Orang-orangnya juga tokoh politik, ada Caleg DPR RI, Calon DPD RI dan Caleg Kabupaten Kota," ungkapnya.
JPPR Sumut sangat berharap Bawaslu dapat menggunakan kewenangannya untuk mengusut Apel Siaga 222 tersebut.
"Kita juga temukan dari hasil pantauan ada poster bertuliskan 'copot kapolda sumut' dan hal ini juga diunggah pada media sosial. Kami anggap sama sekali gak ada hubungannya dengan kegiatan tersebut dan bisa mengarah masyarakat untuk menghasut dan dan membenci," tutup Mahasiswa Pascasarjana USU ini.