Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan pihak kepolisian seharusnya tidak perlu sungkan untuk menangkap pimpinan tertinggi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) jika benar-benar menjadi dalang dibalik demo ricuh.
- Rekaman CCTV Lengkap, Namun Kasatpol PP Pemprovsu Belum Mampu Identifikasi Anggotanya Yang Pukul Wartawan
- Repdem: Pemukulan Mahasiswa Yang Protes Kenaikan BBM Di Rumdis Gubenur Tindakan Barbar
- Mahasiswa Digebuki Satpol PP, Meryl Saragih: Gubernur Edy Rahmayadi Harus Intropeksi
Baca Juga
Hal ini disampaikannya menanggapi pernyataan pihak kepolisian yang menyebut ada percakapan di grup WA KAMI Medan yang mengerikan sehingga terjadinya kericuhan pada aksi penolakan UU Cipta Kerja.
"Jika benar kepolisian telah miliki bukti kuat adanya rencana atau keterlibatan KAMI dalam aksi ricuh di tanah air, maka tidak perlu ragu menangkap tokoh paling utama, termasuk Gatot Nurmantyo (presidium KAMI)," ujar Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/10).
Namun, kata Dedi, hal tersebut dilakukan jika polisi benar-benar memiliki bukti yang kuat seperti yang diklaim saat menangkap petinggi KAMI, Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat, termasuk anggota KAMI Medan.
"Tentu dengan syarat benar-benar memiliki bukti dan secara terbuka menyampaikan pada publik, agar tidak menimbulkan spekulasi publik atas penangkapan tokoh tertentu KAMI sebagai manuver politik kekuasaan," tutupnya.
Sebelumnya, Presidium KAMI, Din Syamsuddin menolak organisasinya dikaitkan dalam tindakan anarkistis saat unjuk rasa UU Cipta Kerja. Menurut dia, KAMI secara kelembagaan turut turut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut.
"KAMI secara kelembagaan belum ikut serta, kecuali memberi kebebasan kepada para pendukungnya untuk bergabung dan membantu pengunjuk rasa atas dasar kemanusiaan," kata Din melalui keterangan tertulisnya, Rabu (14/10).
- KAMI: Selamatkan Indonesia!
- Hasil Sementara Poling RMOL: Gatot Nurmantyo Kalahkan Andika Perkasa
- Gatot Nurmantyo, SBY, dan Demokrasi Kita