Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFX) menggandeng Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) untuk menjadi mitra dalam sosialisasi perdagangan pasar fisik dan kontrak berjangka komoditi kopi.
Kesepahaman keduanya dilakukan lewat penandatanganan kerjasama yang dilakukan di Kantor AEKI Sumatera Utara, Kamis (8/4/2021).
Penandatanganan ini dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) JFX, Stephanus Paulus Lumintang dan Ketua Umum AEKI, Irfan Anwar yang juga disaksikan secara langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Jerry Sambuaga, penandatanganan MoU
Hadir juga pada MoU tersebut Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Sidharta Utama, Ketua AEKI Sumut, Saidul Alam, Kabid Perdagangan Luar Negeri Disperindag Sumut, Parlindungan Lubis, eksportir kopi dan undangan lainnya.
Wamendag RI, Jerry Sambuaga mengatakan, pemerintah menyambut terbuka dan mendukung berbagai pihak yang berniat paik dalam membantu meingkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama petani kopi.
“Diharapkan penandatanganan MoU antara JFX dan AEKI dapat diimplementasikan dengan baik dan memberi manfaat yang besar bagi para pemangku kepentingan yakni eksportir dan industri kopi Indonesia,” katanya.
Dirut JFX, Stephanus Paulus Lumintang, mengatakan, penandatangan MoU dengan AEKI ini merupakan terobosan baru JFX sebagai perwujudan kolaborasi antara institusi dan asosiasi dalam rangka meningkatkan sosialisasi dan edukasi guna meningkatkan pemahaman, fungsi dan peran dari perdagangan berjangka khususnya kontrak komoditi kopi.
“Tentunya hal ini akan terus dikembangkan kepada asosiasi-asosiasi lain yang ada,” katanya.
JFX lanjutnya, akan terus mengembangkan dan berperan aktif dalm setiap kegiatan sosialisasi dan edukasi perdagangan berjangka di Indonesia. Serta terus berinovasi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan dalam mengembangkan pasar di Indonesia.
Ketua AEKI, Irfan Anwar mengatakan, penandatangan MoU diharapkan mampu meningkatkan kerja sama dalam bidang sosialisasi dan edukasi untuk membangkitkan komoditi di Indonesia, khususnya kopi.
“Kopi dapat menjadi alternatif pembiayaan untuk menjaga ketersediaan kopi, memanfaatkan sarana lindung nilai dan pembentukan harga. Selain itu juga dalam bidang edukasi untuk menciptakan pelatihan profesi kopi seperti barista,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bappebti, Sidharta Utama, mengatakan, tingkat pertumbuhan transaksi kopi cukup signifikan. Berdasarkan data transaksi di BBJ, hingga triwulan III-2020, volume transaksi kopi naik 63,06% (yoy) dengan kontribusi kopi terhadap total volume transaksi mencapai 33,4%. Total transaksi kontrak komoditi di triwulan III-2020 lalu tercatat sebesar 1,24 juta lot, dengan kontrak size kopi jenis robusta sebesar 5 ton dan arabika sebesar 2 ton.
Dengan tingkat harga saat ini yakni robusta di kisaran harga Rp 19.700 hingga Rp20.800/kg dan arabica Rp 68.000 hingga Rp71.000/kg, kopi akan tetap menarik untuk diperjualbelikan di JFX.
“Industri kopi memiliki karakteristik backward lingkage yang cukup besar. Majunya industri ini akan mendorong berkembangnya sektor pendukung seperti perkebunan kopi, baik perkebunan kopi rakyat maupun perkebunan skala besar milik BUMN dan swasta nasional,” katanya.
Usai penandatanganan, JFX menyerahkan beasiswa secara simbolik kepada anak-anak difabel untuk dapat bersekolah di sekolah khusus barista (peracik kopi) yang dikelola AEKI. Dari program ini diharapkan anak-anak difabel dapat menjadi tenaga terlatih dan terampil untuk siap kerja sehingga memiliki kesempatan dalam lapangan pekerjaan di industri kopi.
© Copyright 2024, All Rights Reserved