Wacana pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dianggap memiliki alasan politis. Salah satunya mengamankan Pilpres 2024 untuk capres tertentu.
- Tujuh Tahun Jabat Kepala BIN, IKA 98 Minta Jokowi Ganti Budi Gunawan
- Komisi I Rapat Tertutup dengan BIN, Bahas Deteksi Dini Kerusuhan Pemilu 2024
- Ratusan Doorprize Diundi saat Penutupan Kejurnas VEE SK 2023, Ada Senapan Blaser hingga 10 Motor Trail
Baca Juga
Demikian analisa dari Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah di Jakarta, Selasa (7/11/2023).
"Wacana pergantian kepala BIN miliki banyak alasan politis, di antaranya soal menghadapi Pemilu," kata Dedi seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL.
Menurutnya, tidak ada urgensi apapun mengganti posisi Budi Gunawan (BG). Terlebih, lanjut Dedi, BG belum memiliki track record buruk selama menjadi Kepala BIN.
"Tetapi Budi Gunawan sejauh ini tidak miliki masalah dengan Jokowi, bahkan Jokowi sering menggunakan data BIN untuk klaim pemahamannya soal situasi politik tanah air," pungkasnya.
Sebelumnya, marak diberitakan mengenai wacana pergantian Kepala BIN. Dua nama yakni Jenderal TNI Dudung Abdurachman dan Laksamana TNI Yudo Margono ramai disebut-sebut bakal menggantikan BG.
- Pakai Anggaran Rp30 M, KPU: Sirekap Tak Jadi Acuan Hasil Pemilu
- Perkuat Pengawasan Partisipatif, Bawaslu Ngampus di 38 Provinsi
- GMNI Sumut Dorong Pemilu 2024 Berjalan dengan Damai dan Sejuk