Pengamat politik dari Universitas Muhammadiyah (Unmuha) Aceh, Taufiq A Rahim, menilai penyambutan Irwandi Yusuf bak pahlawan saat tiba di Bandara SIM Blang Bintang, Aceh Besar merupakan hal yang wajar.
- Bebas Bersyarat Mantan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf Tinggalkan Lapas Sukamiskin
- Ketua Umumnya Masih Dipenjara, Partai Nanggroe Aceh Terancam Tak Lolos Pemilu 2024
- Wakil Ketua DPR Aceh Klaim Surat Pemecatan Irwandi Telat Diterima
Baca Juga
"Saya pikir itu adalah hal yang biasa. Teman-teman Irwandi menanggap ini sebuah keberkahan Irwandi pulang kembali dan itu emosional pertemanan," kata Taufiq dilansir Kantor Berita Politik RMOLAceh, Senin (31/10/2022).
Taufiq menjelaskan, bagi relawan Irwandi, penyambutan bekas Gubernur Aceh tersebut selepas mendapatkan pembebasan bersyarat dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI adalah sebagai rasa persaudaraan.
"Jadi apakah itu dianggap pahlawan bagi mereka mungkin pahlawan. Bagi yang tidak suka dengan Irwandi tentu saja tidak dianggap sebagai pahlawan," ujar dia.
Menurut Taufiq, klaim pahlawan tersebut ada indikator tertentu. Dia menilai koruptor dianggap pahlawan di Indonesia bukan lagi suatu hal yang aneh. Sebab, kondisi ini kerap terjadi pada kasus korupsi lain di Indonesia.
"Indikator apa mereka menganggap pahlawan. Kalau "bak pahlawan" ya biasa saja. Itukan hanya diksi-diksi yang simpatik terhadap Irwandi," jelas dia.
Taufiq melihat, sesudah Irwandi ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) proses Pemerintahan Aceh malah semakin menurun dan dianggap sebagai kesalahan dari korupsi. Padahal KPK juga sudah melakukan pemeriksaan terhadap pejabat sesudah Irwandi.
Selain mendapatkan bebas besyarat, Irwandi juga dicabut hak politiknya untuk dipilih dan memilih selama lima tahun kedepan sejak dibebaskan. Akan tetapi, Irwandi mengaku tetap akan aktif di Partai Nanggroe Aceh (PNA).
"Saya pikir wajar dia masih aktif di PNA, sebab beliau yang mendirikan PNA. Beliau juga tidak akan lepas tangan terhadap PNA," kata dia.
Menurut Taufiq, PNA merupakan kendaraan politik Irwandi, jadi wajar saja jika dia kembali menguasai partai berwarna orange itu. Meskipun, kata dia, PNA versi KLB yang diketuai Samsul Bahri alias Tiyong menang di tingkat PTUN Banda Aceh.
Terlebih lagi, sekarang ini PNA diakui oleh Kemenkumham sebagai partai yang lewat verifikasi dan bisa ikut dalam pemilihan umum (Pemilu) di 2024 mendatang.
Selain itu, tambah dia, banyak kader-kader yang masih setia dengan Irwandi dan mau bekerja, termasuk anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi PNA.
"Ada juga beberapa teman-teman DPRA lainnya yang tidak lagi dengan PNA, ya mungkin akan memilih partai lain," ujar Taufiq.
- Launching Maskot PON XXI Sumut-Aceh, Edy Rahmayadi: Mari jadi Tuan Rumah yang Baik
- Patuhi Putusan AHY, Demokrat Aceh Dukung Anies Baswedan
- Enam Parpol Lokal Aceh Lolos jadi Peserta Pemilihan DPRD 2024, Ini Daftarnya