Selain menekankan soal pentingnya menjaga kepribadian sesuai ideologi negara, Mardiaz juga mengingatkan agar seluruh siswa juga tidak mudah terprovokasi berbagai informasi bohong yang belakangan ini banyak beredar melalui media sosial. Hal ini menurutnya sangat penting untuk menghindarkan masuknya upaya-upaya dari pihak tertentu yang menginginkan perpecahan ditengah masyarakat Indonesia. Selain merusak situasi kondusif, hal ini juga menurutnya dapat menjerat mereka dalam persoalan hukum.
\"Kami senantiasa mengingatkan anak-anak kami agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas asal-usulnya (Hoax) ataupun isu yang bersifat intoleran yang dapat memecah belah persatuan, juga agar bijak dalam menggunakan media sosial karena dapat diancam pidana UU IT Nomor 11 tahun 2008 jika melakukan pelanggaran,\" sebutnya.
Diakhir amanatnya, mantan Kapolrestabes Medan ini mengingatkan agar seluruh siswa senantiasa menjalankan tugasnya sebagai seorang pelajar. Cita-cita menurutnya harus mulai dibangun sejak dari sekolah.
\"Tuntutlah dan milikilah ilmu sebanyak mungkin karena ilmu merupakan harga yang abadi,\" pungkasnya.
Upacara di SMA Negeri 1 Medan ini menjadi bagian dari program Go To School yang diterapkan oleh jajaran Polda Sumut. Program ini menjadi salah satu bentuk perwujudan Polri dalam melakukan pembinaan terhadap generasi bangsa." itemprop="description"/>
Selain menekankan soal pentingnya menjaga kepribadian sesuai ideologi negara, Mardiaz juga mengingatkan agar seluruh siswa juga tidak mudah terprovokasi berbagai informasi bohong yang belakangan ini banyak beredar melalui media sosial. Hal ini menurutnya sangat penting untuk menghindarkan masuknya upaya-upaya dari pihak tertentu yang menginginkan perpecahan ditengah masyarakat Indonesia. Selain merusak situasi kondusif, hal ini juga menurutnya dapat menjerat mereka dalam persoalan hukum.
\"Kami senantiasa mengingatkan anak-anak kami agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas asal-usulnya (Hoax) ataupun isu yang bersifat intoleran yang dapat memecah belah persatuan, juga agar bijak dalam menggunakan media sosial karena dapat diancam pidana UU IT Nomor 11 tahun 2008 jika melakukan pelanggaran,\" sebutnya.
Diakhir amanatnya, mantan Kapolrestabes Medan ini mengingatkan agar seluruh siswa senantiasa menjalankan tugasnya sebagai seorang pelajar. Cita-cita menurutnya harus mulai dibangun sejak dari sekolah.
\"Tuntutlah dan milikilah ilmu sebanyak mungkin karena ilmu merupakan harga yang abadi,\" pungkasnya.
Upacara di SMA Negeri 1 Medan ini menjadi bagian dari program Go To School yang diterapkan oleh jajaran Polda Sumut. Program ini menjadi salah satu bentuk perwujudan Polri dalam melakukan pembinaan terhadap generasi bangsa."/>
Selain menekankan soal pentingnya menjaga kepribadian sesuai ideologi negara, Mardiaz juga mengingatkan agar seluruh siswa juga tidak mudah terprovokasi berbagai informasi bohong yang belakangan ini banyak beredar melalui media sosial. Hal ini menurutnya sangat penting untuk menghindarkan masuknya upaya-upaya dari pihak tertentu yang menginginkan perpecahan ditengah masyarakat Indonesia. Selain merusak situasi kondusif, hal ini juga menurutnya dapat menjerat mereka dalam persoalan hukum.
\"Kami senantiasa mengingatkan anak-anak kami agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas asal-usulnya (Hoax) ataupun isu yang bersifat intoleran yang dapat memecah belah persatuan, juga agar bijak dalam menggunakan media sosial karena dapat diancam pidana UU IT Nomor 11 tahun 2008 jika melakukan pelanggaran,\" sebutnya.
Diakhir amanatnya, mantan Kapolrestabes Medan ini mengingatkan agar seluruh siswa senantiasa menjalankan tugasnya sebagai seorang pelajar. Cita-cita menurutnya harus mulai dibangun sejak dari sekolah.
\"Tuntutlah dan milikilah ilmu sebanyak mungkin karena ilmu merupakan harga yang abadi,\" pungkasnya.
Upacara di SMA Negeri 1 Medan ini menjadi bagian dari program Go To School yang diterapkan oleh jajaran Polda Sumut. Program ini menjadi salah satu bentuk perwujudan Polri dalam melakukan pembinaan terhadap generasi bangsa."/>
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menekankan agar seluruh siswa senantiasa menjaga kepribadian dan karakter bangsa sesuai dengan Ideologi Pancasila dan UUD 1945. Hal ini disampaikannya saat menjadi Inspektur Upacara di SMA Negeri 1 Medan, Senin (29/1/2019).
"Upacara bendera menjadi salah satu hal untuk membina kepribadian tersebut," katanya.
Selain menekankan soal pentingnya menjaga kepribadian sesuai ideologi negara, Mardiaz juga mengingatkan agar seluruh siswa juga tidak mudah terprovokasi berbagai informasi bohong yang belakangan ini banyak beredar melalui media sosial. Hal ini menurutnya sangat penting untuk menghindarkan masuknya upaya-upaya dari pihak tertentu yang menginginkan perpecahan ditengah masyarakat Indonesia. Selain merusak situasi kondusif, hal ini juga menurutnya dapat menjerat mereka dalam persoalan hukum.
"Kami senantiasa mengingatkan anak-anak kami agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas asal-usulnya (Hoax) ataupun isu yang bersifat intoleran yang dapat memecah belah persatuan, juga agar bijak dalam menggunakan media sosial karena dapat diancam pidana UU IT Nomor 11 tahun 2008 jika melakukan pelanggaran," sebutnya.
Diakhir amanatnya, mantan Kapolrestabes Medan ini mengingatkan agar seluruh siswa senantiasa menjalankan tugasnya sebagai seorang pelajar. Cita-cita menurutnya harus mulai dibangun sejak dari sekolah.
"Tuntutlah dan milikilah ilmu sebanyak mungkin karena ilmu merupakan harga yang abadi," pungkasnya.
Upacara di SMA Negeri 1 Medan ini menjadi bagian dari program Go To School yang diterapkan oleh jajaran Polda Sumut. Program ini menjadi salah satu bentuk perwujudan Polri dalam melakukan pembinaan terhadap generasi bangsa.
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto menekankan agar seluruh siswa senantiasa menjaga kepribadian dan karakter bangsa sesuai dengan Ideologi Pancasila dan UUD 1945. Hal ini disampaikannya saat menjadi Inspektur Upacara di SMA Negeri 1 Medan, Senin (29/1/2019).
"Upacara bendera menjadi salah satu hal untuk membina kepribadian tersebut," katanya.
Selain menekankan soal pentingnya menjaga kepribadian sesuai ideologi negara, Mardiaz juga mengingatkan agar seluruh siswa juga tidak mudah terprovokasi berbagai informasi bohong yang belakangan ini banyak beredar melalui media sosial. Hal ini menurutnya sangat penting untuk menghindarkan masuknya upaya-upaya dari pihak tertentu yang menginginkan perpecahan ditengah masyarakat Indonesia. Selain merusak situasi kondusif, hal ini juga menurutnya dapat menjerat mereka dalam persoalan hukum.
"Kami senantiasa mengingatkan anak-anak kami agar tidak mudah terprovokasi dengan isu yang tidak jelas asal-usulnya (Hoax) ataupun isu yang bersifat intoleran yang dapat memecah belah persatuan, juga agar bijak dalam menggunakan media sosial karena dapat diancam pidana UU IT Nomor 11 tahun 2008 jika melakukan pelanggaran," sebutnya.
Diakhir amanatnya, mantan Kapolrestabes Medan ini mengingatkan agar seluruh siswa senantiasa menjalankan tugasnya sebagai seorang pelajar. Cita-cita menurutnya harus mulai dibangun sejak dari sekolah.
"Tuntutlah dan milikilah ilmu sebanyak mungkin karena ilmu merupakan harga yang abadi," pungkasnya.
Upacara di SMA Negeri 1 Medan ini menjadi bagian dari program Go To School yang diterapkan oleh jajaran Polda Sumut. Program ini menjadi salah satu bentuk perwujudan Polri dalam melakukan pembinaan terhadap generasi bangsa.