Sejumlah guru dari SMAN 1 Percut Sei Tuan masih menyatakan keberatan atas pemotongan gaji mereka tanpa pertanggungjawaban yang jelas.
Terbaru mereka mendesak agar Inspektorat Pemprov Sumut turun tangan melakukan pemeriksaan atas persoalan tersebut.
“Kami meminta kepada bapak inspektur Provinsi Sumatera Utara untuk melakukan pemeriksaan dan audit atas pemotongan tersebut,” kata salah seorang guru usai mengikuti pertemuan dengan Kacabdis Wilayah 1 membahas persoalan tersebut, Jumat (12/1/2024).
Guru tersebut mengaku bertemu dengan pihak Kacabdis atas undangan untuk dimediasi dengan jajaran kepala sekolah dan bendahara penggajian SMAN 1 Percut Sei Tuan. Dalam pertemuan tersebut mereka tetap ngotot dengan permintaan mereka agar pemotongan gaji yang terjadi sejak Juni 2019 lalu tersebut dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas. Sebab, selama ini pemotongan tersebut dinilai tidak wajar dan para guru tidak diberi slip gaji.
“Disana kami minta pertanggungjawaban dana pemotongan gaji guru secara tertulis dan menjelaskan dasar-dasar pemotongan tersebut,” ujarnya.
Diketahui persoalan pemotongan gaji guru di SMAN 1 Percut menuai konflik. Sebagian guru mengaku keberatan dengan pemotongan gaji yang mereka. Kepala Sekolah SMAN 1 Percut Sei Tuan, Awaluddin mengakui pemotongan tersebut dilakukan untuk beberapa iuran seperti cicilan pinjaman, koperasi, iuran pengajian dan iuran Keluarga Besar Guru SMAN 1 Percut Sei Tuan. Pemotogan dilakukan secara langsung saat gaji guru masuk ke rekening bank.
“Ada hitungan mengenai besaran masing-masing guru, karena itu tergantung mana aja iuran yang mereka ikut,” katanya beberapa waktu lalu.
© Copyright 2024, All Rights Reserved