Aksi nekad seorang ibu yang ingin menerobos massa untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo namun digagalkan oleh Paspampres mendapat kritikan dari kalangan aktivis.
Apalagi perlakuan yang didapatkan oleh sang ibu dari personil Paspampres dinilai berlebihan karena mendorong perempuan tersebut untuk menjauh dari sang presiden.
“Saya kira itu tindakan yang over acting, jadinya sorotan dan persoalan menjadi melebar kemana-mana,” kata aktivis asal Sumatera Utara, Abdullah Rasyid, Senin (28/8/2023).
Abdullah Rasyid mengatakan, aksi nekad seorang ibu yang dalam rekaman video berteriak minta keadilan pastilah karena ada persoalan pelik yang dihadapi. Karena itu, seharusnya persoalannya yang perlu didengarkan agar dapat diselesaikan.
“Pastilah aksi nekadnya itu karena ada persoalan pelik yang dihadapinya sehingga resiko seperti itu pun ditempuhnya. Saya berfikir, persoalannya itu yang harus sampai ke telinga presiden,” ujarnya.
Sebagai bagian dari rakyat Indonesia, ibu yang nekad tersebut menurut Abdullah Rasyid juga berhak untuk mengadukan masalah yang dimilikinya kepada presiden. Karena itulah, tidak boleh ada upaya menghambatnya untuk menyampaikan masalahnya kepada presiden.
“Presiden seharusnya memberikan kesempatan kepadanya untuk menyampaikan permasalahannya. Itu akan menunjukkan jika pemimpin kita khususnya presiden punya hati. Namun dengan kejadian ini kita melihat sebaliknya,” pungkasnya.
Diketahui seorang ibu mendapat perlakuan yang kurang baik dari Paspampres saat mencoba mendekati Presiden Joko Widodo di Gedung Serbaguna, Pancing, Deli Serdang, Minggu (27/8/2023). Sang ibu yang ingin mendapat perhatian sang presiden bahkan sampai melempar sendal dan air mineral namun aksinya tidak mendapat tanggapan. Ironisnya bukan hanya mengamankan sang ibu, personil Paspampres juga melarang warga termasuk wartawan untuk merekam insiden tersebut.
© Copyright 2024, All Rights Reserved