Belasan tenaga kesehatan (nakes) di RSU Pirngai Medan melakukan aksi unjuk rasa meminta kejelasan pembayaran insentif kepada pihak manajemen. Para tenaga kesehatan ini merupakan medis yang bertugas di ruang isolasi Covid-19 pada rumah sakit bersatus milik Pemko Medan tersebut.
Mereka mengaku aksi ini dilakukan karena insentif yang dijanjikan pemerintah belum sepenuhnya dipenuhi. Sejak pandemi covid-19 pada Maret 2020 lalu mereka hanya menerima insetif dua bulan saja yakni untuk Maret dan April 2020. Selanjutnya, insentif sebesar Rp 7,5 juta tersebut tidak lagi mereka terima.
“Uang jasa istentif kami ini belum terlunasi yang dibayar hanya dua bulan yaitu maret dan april, kelanjutanya bulan berikut bulan berikut bulan berikut akhirnya sudah masuk tahun 2021 dan hanya di janjikan saja dan sudah melewati batas. Kami punya harga diri dan punya prikemanusiaaan pada pasien-pasien kami dan kami manusia biasa dan meninggalkan anak-anak kami," kata salah seorang tenaga kesehatan Boala Zendrato kepada wartawan, Rabu (10/2).
Aksi para nakes ini mendapat tanggapan dari pihak rumah sakit. Mewakili pihak manajemen, Kabid Pelayanan Medis, Risma menerima mereka untuk menyampaikan tuntutannya.
“Itukan ada tarifnya dari kemenkes dan itu kita sudah mengupayakan untuk pengklaiman sampe lembur-lembur loh. Kita aja tidak dapat apa-apa untuk ngusuli orang ini supaya dapat. Kita uda ajukan pada desember. Masalahnya sekarang dari dinas ksehatan dan bolak balik menelpon ke Dinas Kesehatan," ujarnya.
Setelah diterima oleh pihak perwakilan rumah sakit, belasan nakes Covid-19 ini kemudian menghentikan aksinya dan berharap uang jasa insentif tersebut segera dibayarkan.
© Copyright 2024, All Rights Reserved