IKB UI: Pemilu Serentak 2019 Awut-Awutan

Ikatan Keluarga Besar Universitas Indonesia (IKB UI) menilai pesta demokrasi serentak tahun ini banyak kekacauan dibanding Pemilu sebelumnya.

Begitu dikatakan Sabrun Jamil dari IKB UI saat mengisi acara diskusi publik bersama Aliansi Penggerak Demokrasi Indonesia (APDI) dan Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Indonesia di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).

"Sebetulnya secara demokrasi Indonesia ini negara yang sudah matang berdemokrasi, berkali-kali demokrasi ini kan aman-aman saja. Sekarang justru menarik kita kembali kepada kekacauan, demokrasi yang awut-awutan (kacau), sistem yang awut-awutan (kacau), KPU yang awut-awutan (kacau), penyelenggara yang awut-awutan (kacau), bahkan korban yang terakhir ini yang tidak tersentuh adalah korban yang luar biasa besar tanpa penanganan yang wajar," ucap Sabrun.

Ia yang jelas sangat prihatin terhadap nasib para petugas KPPS yang meninggal dunia maupun sakit dalam Pemilu 2019.

"Malang betul nasib petugas KPPS, mengabdikan diri untuk demokrasi kita berhari-hari. Sebagian bilang kematiannya aneh gitu, lemah (sakit) mati, lemah (sakit) mati, kita tahu karena kenapa, karena banyak betul kelalaian," tegasnya.[R]

Ikatan Keluarga Besar Universitas Indonesia (IKB UI) menilai pesta demokrasi serentak tahun ini banyak kekacauan dibanding Pemilu sebelumnya.

Begitu dikatakan Sabrun Jamil dari IKB UI saat mengisi acara diskusi publik bersama Aliansi Penggerak Demokrasi Indonesia (APDI) dan Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Indonesia di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).

"Sebetulnya secara demokrasi Indonesia ini negara yang sudah matang berdemokrasi, berkali-kali demokrasi ini kan aman-aman saja. Sekarang justru menarik kita kembali kepada kekacauan, demokrasi yang awut-awutan (kacau), sistem yang awut-awutan (kacau), KPU yang awut-awutan (kacau), penyelenggara yang awut-awutan (kacau), bahkan korban yang terakhir ini yang tidak tersentuh adalah korban yang luar biasa besar tanpa penanganan yang wajar," ucap Sabrun.

Ia yang jelas sangat prihatin terhadap nasib para petugas KPPS yang meninggal dunia maupun sakit dalam Pemilu 2019.

"Malang betul nasib petugas KPPS, mengabdikan diri untuk demokrasi kita berhari-hari. Sebagian bilang kematiannya aneh gitu, lemah (sakit) mati, lemah (sakit) mati, kita tahu karena kenapa, karena banyak betul kelalaian," tegasnya.