Pihak Balai Besar Karantina Pertanian Belawan mengkonfirmasi jumlah ekspor cengkeh asal Sumatera Utara hingga Juni 2020 sebanyak 281,7 ton. Ekspor cengkeh tersebut melibatkan 17 perusahaan eksportir ke berbagai negara seperti Kuwait, Belanda, Malaysia, Israel, Marocco, India, Costarica, Finlandia, Cyprus, Jordan dan Peru. Kepala Bidang Karantina Tumbuhan, Nurdin Kamil mengatakan cengkeh yang merupakan produk pertanian asal sub sektor perkebunan tersebut banyak diminati sebagai bumbu rempah serbaguna yang khas oleh negara-negara eropa. "Tahun ini sudah ada 37 pengiriman dengan total nominal sebesar Rp 25 miliar," katanya, Sabtu (13/6). Ia menjelaskan, Cengkeh yang dikirim melalui Pelabuhan Laut Belawan dipastikan sudah melalui tahap pemeriksaan oleh pejabat Karantina Pertanian Belawan. Bahwa cengkeh bebas dari OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) sesuai dengan permintaan negara tujuan. Sementara itu, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Hasrul menyampaikan pihaknya terus mendorong agar ragam komoditas ekspor dari hasil tanaman perkebunan asal Sumatera Utara ini semakin banyak. Pihaknya juga akan terus mendorong tumbuhnya eksportir eksportir muda dengan memfasilitasi kelancaran ekspornya. "Salah satunya yakni dengan pelayanan "One Click One Go" serta Pojok Ekspor Belawan," ujarnya. Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Belawan, Ali Jamil. Menurutnya secara keseluruhan kinerja ekspor pertanian tetap dapat dipertahankan di tengah pandemi covid-19. "Alhamdulilah, di tengah pasca new normal, kinerja ekspor pertanian tetap bisa dipertahankan bahkan meningkat. Saatnya sektor pertanian bekerja dengan cara yang tidak biasa, tidak boleh berhenti dan terus berproduksi. kinerja ekspor bisa terus meningkat sesuai target Gratieks," pungkas Ali Jamil.[R]
Pihak Balai Besar Karantina Pertanian Belawan mengkonfirmasi jumlah ekspor cengkeh asal Sumatera Utara hingga Juni 2020 sebanyak 281,7 ton. Ekspor cengkeh tersebut melibatkan 17 perusahaan eksportir ke berbagai negara seperti Kuwait, Belanda, Malaysia, Israel, Marocco, India, Costarica, Finlandia, Cyprus, Jordan dan Peru. Kepala Bidang Karantina Tumbuhan, Nurdin Kamil mengatakan cengkeh yang merupakan produk pertanian asal sub sektor perkebunan tersebut banyak diminati sebagai bumbu rempah serbaguna yang khas oleh negara-negara eropa. "Tahun ini sudah ada 37 pengiriman dengan total nominal sebesar Rp 25 miliar," katanya, Sabtu (13/6). Ia menjelaskan, Cengkeh yang dikirim melalui Pelabuhan Laut Belawan dipastikan sudah melalui tahap pemeriksaan oleh pejabat Karantina Pertanian Belawan. Bahwa cengkeh bebas dari OPTK (Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina) sesuai dengan permintaan negara tujuan. Sementara itu, Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Hasrul menyampaikan pihaknya terus mendorong agar ragam komoditas ekspor dari hasil tanaman perkebunan asal Sumatera Utara ini semakin banyak. Pihaknya juga akan terus mendorong tumbuhnya eksportir eksportir muda dengan memfasilitasi kelancaran ekspornya. "Salah satunya yakni dengan pelayanan "One Click One Go" serta Pojok Ekspor Belawan," ujarnya. Hal yang sama disampaikan oleh Kepala Badan Karantina Pertanian Belawan, Ali Jamil. Menurutnya secara keseluruhan kinerja ekspor pertanian tetap dapat dipertahankan di tengah pandemi covid-19. "Alhamdulilah, di tengah pasca new normal, kinerja ekspor pertanian tetap bisa dipertahankan bahkan meningkat. Saatnya sektor pertanian bekerja dengan cara yang tidak biasa, tidak boleh berhenti dan terus berproduksi. kinerja ekspor bisa terus meningkat sesuai target Gratieks," pungkas Ali Jamil.© Copyright 2024, All Rights Reserved