Pihak Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser (BBTNGL) dan masyarakat serta instansi lainnya sepakat untuk mengandangkan ternak milik warga di Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat yang belakangan ini kerap menjadi sasaran serangan Harimau Sumatera.
- Datangi DPRD Medan, Warga Johor Sebut Lapangan Sejati Bukan Aset Pemko Medan
- Perda Nomor 13 Dicabut, Ini Penjelasan DPRD Medan
- Syaiful Anam gantikan Eko Pamuji Pimpin JMSI Jawa Timur
Baca Juga
Kesepakatan dari hasil pertemuan yang digelar di Desa Batu Jonjong, yang merupakan lokasi konflik terakhir antara ternak dengan satwa liar dilindungi tersebut.
"Hari ini dilakukan pertemuan di Desa Batu Jongjong lokasi konflik terakhir dan berjalan dengan baik dan kondusif dihadiri KSDA, KPH dan volunteer. Dalam waktu dekat akan ada usulan warga melalui kepala desa terkait pengadaan kandang anti serangan harimau," kata Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok, BBTNGL, Palber Turnip, Selasa (12/1).
Dijelaskannya, kandang anti serangan harimau itu akan dibangun dengan ukuran 10 x 15 meter di Desa Lau Damak. Pembangunannya melibatkan seluruh stakeholder yang berkaitan dengan penanganan konflik satwa dengan Harimau Sumatera tersebut.
Selain membangun kandang untuk ternak, saat ini perangkap untuk menangkap Harimau Sumatera tersebut juga masih terpasang.
"Terkait dua perangkap yang sudah kita pasang hasilnya masih nihil," pungkasnya.
- Musa Rajekshah Berbagi dengan Bilal Mayit
- Pemprov Sumut Bagikan Bibit Kelapa Pandan Wangi dan Padi di Bahorok
- Gerakan Istiqomah Sedekah Santuni Anak Yatim dan Lansia di Bahorok