Cecep menambahkan bahwa berdasarkan rukyah di sekitar 105 titik di seluruh Indonesia itu belum ada referensi hilal.
\"Hasil dari rukyah di 105 titik di seluruh Indonesia, kesimpulannya adalah secara ilmiah secara astronomi, tidak ada referensi apapun hari Senin 3 Juni 2019 di seluruh Indonesia,\" demikian Cecep.
Kendati demikian, keputusan resmi terkait penentuan 1 Syawal 1440 Hijriyah akan ditetapkan setelah sidang isbat. Berdasarkan jadwal, sidang isbat akan digelar secara tertutup dan akan diumumkan setelah sidang.
Hadir saat pemaparan hilal, para Duta Besar Negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.[top]" itemprop="description"/>
Cecep menambahkan bahwa berdasarkan rukyah di sekitar 105 titik di seluruh Indonesia itu belum ada referensi hilal.
\"Hasil dari rukyah di 105 titik di seluruh Indonesia, kesimpulannya adalah secara ilmiah secara astronomi, tidak ada referensi apapun hari Senin 3 Juni 2019 di seluruh Indonesia,\" demikian Cecep.
Kendati demikian, keputusan resmi terkait penentuan 1 Syawal 1440 Hijriyah akan ditetapkan setelah sidang isbat. Berdasarkan jadwal, sidang isbat akan digelar secara tertutup dan akan diumumkan setelah sidang.
Hadir saat pemaparan hilal, para Duta Besar Negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.[top]"/>
Cecep menambahkan bahwa berdasarkan rukyah di sekitar 105 titik di seluruh Indonesia itu belum ada referensi hilal.
\"Hasil dari rukyah di 105 titik di seluruh Indonesia, kesimpulannya adalah secara ilmiah secara astronomi, tidak ada referensi apapun hari Senin 3 Juni 2019 di seluruh Indonesia,\" demikian Cecep.
Kendati demikian, keputusan resmi terkait penentuan 1 Syawal 1440 Hijriyah akan ditetapkan setelah sidang isbat. Berdasarkan jadwal, sidang isbat akan digelar secara tertutup dan akan diumumkan setelah sidang.
Hadir saat pemaparan hilal, para Duta Besar Negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.[top]"/>
RMOLSumut. Kementerian Agama RI mulai menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1440 Hijriyah di Auditorium KH M Rasyidi Kementerian Agama, Jalan MH Tamrin, Jakarta Pusat, Senin (3/6).
Sebelum sidang digelar, Anggota tim Hisab dan Rukyat Kementrian Agama, Cecep Nurwenday memaparkan posisi hilal berdasarkan hisab (metode hitung).
Cecep yang juga Ahli Astronomi dari Planetarium Jakarta ini mengatakan, berdasarkan pantauan tim di sekitar 105 titik di seluruh Indonesia, posisi hilal masih berada di bawah -1 derajat.
"Pada hari Senin, 3 Juni 2019 (29 Ramadhan 1440 H), tinggi hilal di Indonesia antara -1 derajat 26' 27" sampai dengan -0 derajat 05' 04" atau -1 44° sampai dengan -0,08°," kata Cecep.
Cecep menambahkan bahwa berdasarkan rukyah di sekitar 105 titik di seluruh Indonesia itu belum ada referensi hilal.
"Hasil dari rukyah di 105 titik di seluruh Indonesia, kesimpulannya adalah secara ilmiah secara astronomi, tidak ada referensi apapun hari Senin 3 Juni 2019 di seluruh Indonesia," demikian Cecep.
Kendati demikian, keputusan resmi terkait penentuan 1 Syawal 1440 Hijriyah akan ditetapkan setelah sidang isbat. Berdasarkan jadwal, sidang isbat akan digelar secara tertutup dan akan diumumkan setelah sidang.
Hadir saat pemaparan hilal, para Duta Besar Negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.[top]
RMOLSumut. Kementerian Agama RI mulai menggelar sidang isbat penentuan 1 Syawal 1440 Hijriyah di Auditorium KH M Rasyidi Kementerian Agama, Jalan MH Tamrin, Jakarta Pusat, Senin (3/6).
Sebelum sidang digelar, Anggota tim Hisab dan Rukyat Kementrian Agama, Cecep Nurwenday memaparkan posisi hilal berdasarkan hisab (metode hitung).
Cecep yang juga Ahli Astronomi dari Planetarium Jakarta ini mengatakan, berdasarkan pantauan tim di sekitar 105 titik di seluruh Indonesia, posisi hilal masih berada di bawah -1 derajat.
"Pada hari Senin, 3 Juni 2019 (29 Ramadhan 1440 H), tinggi hilal di Indonesia antara -1 derajat 26' 27" sampai dengan -0 derajat 05' 04" atau -1 44° sampai dengan -0,08°," kata Cecep.
Cecep menambahkan bahwa berdasarkan rukyah di sekitar 105 titik di seluruh Indonesia itu belum ada referensi hilal.
"Hasil dari rukyah di 105 titik di seluruh Indonesia, kesimpulannya adalah secara ilmiah secara astronomi, tidak ada referensi apapun hari Senin 3 Juni 2019 di seluruh Indonesia," demikian Cecep.
Kendati demikian, keputusan resmi terkait penentuan 1 Syawal 1440 Hijriyah akan ditetapkan setelah sidang isbat. Berdasarkan jadwal, sidang isbat akan digelar secara tertutup dan akan diumumkan setelah sidang.
Hadir saat pemaparan hilal, para Duta Besar Negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; dan Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.[top]