Plt Ketua DPD Partai Demokrat Herri Zulkarnain mengatakan sejumlah kader yang tidak suka pada dirinya adalah perusak Partai Demokrat dan terlibat KLB Moeldoko di Deliserdang.
"Mereka adalah orang-orang yang merusak partai yang sekarang dalam monitor oleh DPP," ungkap Herri kepada wartawan, Minggu (22/8/2021)
Herri juga mengatakan kader yang tidak suka dengan dirinya, mereka terlibat KLB Demokrat abal abal di Deliserdang.
"Inilah dinamika politik, manuver KLB Moeldoko di Sibolangit Deliserdang memakai tangan kader yang berpura-pura militan," tegasnya.
Pernyataan Herri Zulkarnain tersebut membatah adanya desakan pada dirinya untuk diganti oleh Ketua Umum AHY, yang disampaikam sejumlah kader dan pengurus.
"Partai Demokrat di Sumut kondisinya terkini seperti ekor tikus, ini bukti Herri Zulkarnain gagal menjadi Plt Ketua," ujar Ketua DPD FKKGD Sumut Borkat Hasibuan bersama Sekretaris BPOKK DPD Partai Demokrat Sumut Kamaluddin Pane, Wakil Sekretaris Yudha Johansyah, Wakil Ketua Sukirmanto, Ahmad Kamil Lubis, Masmedia Alam Gultom, dan lainnya, melalui siaran pers, Sabtu 21 Agustus 2021.
Ketua organisasi sayap Partai Demokrat ini juga mengungkapkan bahwa banyaknya kader partai berpotensial yang tidak dilibatkan Herri dalam berbagai even penting partai.
"Ini dapat melemahkan partai, baik di masa sekarang maupun mendatang, Herri Zulkarnain jelas telah gagal dalam membangun soliditas di antara pengurus dan kader sampai ke tingkat DPC," kata Borkat.
"Selama kepemimpinannya, kantor demokrat di Sumut tidak seperti kantor partai politik, dimana kita tahu kantor partai itu dipadati dengan berbagai kegiatan yang melibatkan banyak orang," sambungnya.
Sekretaris BPOKK DPD Partai Demokrat Sumut Kamaluddin Pane mempertegas bahwa kondisi Kantor DPD Partai Demokrat Sumut tidak layak. Selain kantor tidak representatif juga terkesan seperti kantor perusahaan. Ia memohon agar Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menunjuk Plt ketua baru, dan Ketua DPD mendatang adalah orang yang benar-benar mampu memimpin dan membesarkan Partai Demokrat di Sumut.
Kamal menambahkan bahwa Herri dalam memimpin organisasi tidak mengutamakan aturan yang telah ditetapkan. Menurut dia, Herri selalu tidak bersandar pada aturan main organisasi, dimana kebijakan selalu disetir oleh sekretaris yang terkesan ini adalah kepentingan subjektif.
"Sehingga berakibat pada kelemahan kepemimpinan ketua dan sekaligus mengakibatkan keresahan ditubuh pengurus maupun kader dan di tingkat DPC," katanya.
Yudha Johansyah malah menilai Plt Ketua DPD Partai Demokrat Sumut Herri Zulkarnain sengaja membonsai Partai Demokrat di Sumut. Padahal tantangan partai ke depan sangatlah besar dan berat.
"Herri sudah sangat layak diganti, sebab dalam kegiatan partai tidak melibatkan kader-kader terbaik partai. Ini saya rasakan sendiri, banyak kader juga yang curhat kepada saya soal perlakuan DPD terhadap pengurus dan kader yang tidak dilibatkan," kata Yudha.
© Copyright 2024, All Rights Reserved