Komunikasi yang baik akan menjadi salah satu kunci penting dalam menjalankan kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat saat ini.
Tanpa komunikasi yang baik, maka pelaksanaan PPKM Darurat ini hanya akan memicu berbagai kekesalan-kekesalan baru di tengah masyarakat yang membuat menipisnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.
"Kalau kepercayaan masyarakat sudah tidak ada, maka mereka akan menganggap PPKM darurat ini hanya mainan. Dan itu akan membuat program ini tidak berhasil," kata analis komunikasi politik Hendri Satrio dalam diskusi Obrolan Bareng Bang Ruslan "Keadaan Krisis Dan Komunikasi Miris" yang digelar oleh Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (13/7/2021).
Sosok yang dipanggil Hensat ini menjelaskan, gaya komunikasi yang terbangun selama penerapan PPKM Darurat dengan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan sebagai koordinator sangat banyak memunculkan penilaian otoriter. Padahal, keberhasilan PPKM Darurat menurutnya harus didasari pada rasa percaya antara pemerintah dengan masyarakat lewat komunikasi dua arah yang baik.
"Kalau sekarang kan banyak sekali gaya-gaya komunikasi yang terkesan otoriter selalu marah-marah yang ujung-ujungnya membuat masyarakat kesal. Padahal pada sisi lain, para pembantu Jokowi sendiri menurutnya seperti tidak satu bahasa dalam mengaplikasikan perintah dari Jokowi," ujarnya.
Ia mencontohkan beberapa persoalan yang membuat ketidakpercayaan masyarakat itu misalnya munculnya wacana vaksin berbayar di tengah pandemi sedang dalam kondisi parah.
"Boleh saja ada wacana itu, tapi nanti setelah pandemi berlalu. Jangan sekarang ujuk-ujuk munculkan wacana itu. Ini kan bentuk komunikasi dan kebijakan yang tidak pas," pungkasnya.
© Copyright 2024, All Rights Reserved